Yeaaaay!
Long time no see blogger, sumpah kangen banget deh curhat
curhat disini, mulai dari cerita gak jelas, sampe yang lebih gak jelas lagi
hahahaa
secara tuh ya, semua hal yang ditulis di blogger ini kisah nyata, dan hamper
semuanya kisah menyedihkan L
L yaampun separah itukah
hidup gue? Hahaha
But, am so happy to story anything in here, blog ini tuh
kayak diary aku. Dan no publish sih tepatnya, cuma memang ada beberapa orang
yang tau, sebagai fans sejatiku tentunya. *ups haha
Duh, kangen banget deh cerita apapun disini, apalagi
ceritain seseorang yang selalu jadi sumber segala ceritaku hahaha, well
sekarang orang itu udah jadi suamiku, udah jadi bapak dari anak anak ku. Yap!
duh udah kelamaan banget ya gak cerita, kalau dulu bisa banget sehari nulis dua,
atau seenggaknya dalam sebulan bisa bikin 15 cerita, sekarang? Satu aja susah
banget, yap, bagi waktu nya udah susah nih *Eaaa
Dan kali ini diriku mau ceritain cerita kisah yang diambil
dari kisah nyata juga ya, semoga bisa bikin kerinduan ini terobati dengan
menulis disini, walaupun masih banyak sekali draft yang harus gue kejar, tapi
satu persatu lah ya semoga gue bisa menyelesaikannya walaupun membutuhkan waktu
yang sangat panjang hehe
Well, aku mulai deh ya, cerita ini. Dan nama masih mungkin
akan disamarkan untuk menutup beberapa nama yang perlu disamarkan ya.
Hari ini, mungkin akan menjadi hari yang paling
membahagiakan bagiku.
pulang ke Bandung dengan hati yang sebenernya tegang, dag dig dug dan gak
karuan.
Entah perasaan ini aneh, tak menentu lebih tepatnya.
Aku tau, waktuku sebentar lagi akan menjadi seorang
permaisuri dari lelaki yang ku idamkan sejak lama, nama yang selalu ku sebut
dalam doa, wajah yang selalu terpampang nyata di ingatan, dan kontak yang
selalu ku favoritkan didalam hapeku.
Yap, akhir April 2018 aku harus pulang kerumahku, bukan karena aku kepepet
untuk bertemu dengan keluargaku, kedua orangtua ku dan adik adikku, tapi untuk
acara besar sangat besar menurutku.
Yap, aku memang sudah mengajukan cuti dari sebulan lalu
untuk pulang kebandung di akhir April ini, aku bahagia tapi ada sesuatu yang
sedang aku pikirkan, mengenai ini semua, masih terasa seperti “bercanda”
menurutku. Dan lagi lagi yang mengantarku pulang harus orang yang sudah terlalu
membuatku nyaman ditempat ini.
“gek, jadi pulang kebandung? Ada apa sih?”
“nggih om, ada acara keluarga.”
“apa?”
“nggak tau, hanya disuruh pulang aja.”
“mau nganten?”
“mbuh.”
“yaudah om anter ya ke bandara.”
“gak usah om, bisa sendiri kok.”
“gapapa om ante raja.”
“suksma om.”
“mewali gek.”
Arta yang selalu mau menemani selama perjalanan suka dan
duka di Bali, Arta yang selalu membantu Ana dalam keadaan apapun, dan selalu
membuat mood anak kembali baik ketika sedang tidak baik baik saja.
--Kantor Pacto—
“jadi lu pulang? Ngapain sih pulang lu? Mau dikawinin yak?”
Tanya seorang teman dikantorku.
“kepo lu.” Hahaha
“lagian siapa yang mau sama lu? Abang abangan lu itu? Muka
gak seberapa juga.”
“yang penting dia cinta mati samaku :p “
Well, ketika jam istirahat kantor tiba, aku selalu mencari
Ayu untuk makan bersama dan curhat curhatan sembari rebahan di kosanku.
“ayok makan Yu.”
“yok, kosan kan?”
“yuhuu.”
“Yuk, aku jadi pulang akhir bulan ini.”
“wah, emang acaranya kapan jadinya?”
“tanggal 1 Mei. Doakan ya semua berjalan lancar.”
“amiin, terus om mu gimana?”
“nggak tahu. Aku cuma bilang ada acara keluarga aja Yu.”
“wong edan. Hahaha cepet atau lambat kamu harus kasih tau
dia Na, kasian dia kalau harus nunggu ketidak pastian dari kamu.”
“pasti, after acara ini semuanya ku selesaikan kok Yu.”
Tanpa terasa waktu berjalan begitu cepat, hingga sudah
waktunya aku pulang ke Bandung, dianter oleh Arta dan dijemput oleh Dami,
kekasihku.
Dami begitu exited bertemu aku, akupun demikian. Bahagia sekali rasanya bertemu
dengan sang kekasih yang sebenetar lagi akan menjadi suamiku.
“Gimana? Seneng gak pulang ke Bandung? Seneng lah ya kan
ketemu aku. Haha”
“hmm, gimana ya? Biasa aja ah kataku kemudian.”
“ah jangan muna gitu lah haha.”
--Hening—
“btw, besok jangan lupa ya KPP.”
“Ok.”
Aku masih terlampau untuk tidak percaya bahwa hari hari
semakin dekat, maka semakin dekat juga aku dengan status baruku. Apakah ini
kebahagiaan yang seutuhnya?
terasa seperti mimpi, dan rasanya ini sebuah pengharapan yang selama ini ku
nantikan, tapi kenapa aku tidak sebahagia pada umumnya? Ketika dia akan
bersanding bersama pasangan impiannya, orang yang selama ini sangat
dicintainya? Apa yang membuat hatiku terlalu banyak berpikir?
Mengapa saat ini isi kepala ku terlalu banyak? Mengapa saat ini aku merasa
takut?
Semua itu ku singkirkan demi menjaga perasaan kekasihku,
yang saat ini ada disampingku. Aku mencoba untuk menenangkan diri dari pikiran
pikiran yang menghantuiku.
Hari kursus persiapan perkawinan pun datang, tiga hari
lamanya. Hari pertama jelas, aku tidak bisa berangkat bersama kekasihku, ada
kegiatan yang membuat dia harus pulang sore, sehingga ia akan langsung
berangkat dari kantornya, dan akhirnya aku harus berangkat sendiri dengan
menggunakan ojek online, karena dia mengatakan untuk pulang bareng.
Di hari pertama, aku masih berpikir, berpikir banyak hal
seperti biasanya, terlalu banyak yang ku pikirkan sampai sampai aku kurang
konsentrasi tapi aku berusaha untuk enjoy dalam acara hari ini.
“are you okay?”
“of course.”
“yuk pulang, besok masih harus acara ini loh. Semangat ya dek.”
“iya.”
Dami tidak mengantarku sampai kerumah, dia pamit langsung
pulang katanya dia sudah lelah, dan aku tidak memaksanya, ku persilahkan dia
pulang. Dan aku masuk kedalam rumahku. Isi di kepalaku masih terlalu rumit
untuk ku terjemahkan, tapi aku tahu aku bahagia saat ini.
hari kedua dan hari ketiga semakin seru dan semakin banyak hal hal yang
terungkap, karena harus saling mengenali satu sama lain, karena harus saling
memahami satu sama lain.
Di acara ini kami dituntut untuk bisa berproses bersama, untuk saling mendalami
karakter masing masing, dan disini pula kami diminta untuk menyelesaikan sebuah
perkara rumah tangga, sesuai dengan pendapat dan cara penyelesaian menurut
masing masing pasangan bahkan disini pula kita diajarkan mengenai sex edukasi, mengenai
keturunan dan hal tersebut lumrah sekali dibahas untuk pasangan pasangan yang
akan menikah seperti kami berdua.
Sungguh, aku belajar banyak!
Tiga hari yang kami lalui membahagiakan, ditutup dengan
perayaan ekaristi dan pembagian sertikat bahwa telah melakukan kursus ini.
setelah acara ini berakhir akupun tidak langsung pulang, aku mencoba mengajak
kekasihku untuk menghilangkan penat ke mall yang dekat dengan tempat acara.
sebenarnya aku hanya ingin menikmati waktu berdua, ingin meyakinkan diriku, karena
setelah ini kami akan terpisahkan lagi sampai batas waktu yang belum bisa kami
ketahui, makanya aku ingin menikmati momen kebersamaan dengannya, tidak perlu
lama yang penting ada waktu kami berdua untuk bercanda.
Hari yang ditunggu tunggu pun tiba, sungguh aku tak bisa
tidur dengan tenang, terbayang bayang acaranya akan seperti apa, akan bagaimana
acaranya, banyak gak ya orang yang datang? Makanannya cukup gak ya nantinya?
Komentar keluarga keluarga bagaimana ya? ah banyak sekali yang terpikirkan saat
ini, tapi diatas segala kekhawatiran itu, aku hanya berdoa agar semuanya
berjalan sesuai dengan rencana kami, rencana orang tua kami, dan rencana
keluarga besar kami.
MARHATA SINAMOT! Atau dalam bahasa Indonesia sih bisa
dibilang tunangan, engangement!
He’s will be my fiancé?
Bangun pagi langsung berdoa, berdoanya hanya minta berjalan
dengan baik dan selesai dengan tepat. Atas apapun jalannya acara semogaku tetap
sama bersanding denganmu. Sesederhana itu.
Pagi pagi buta udah dateng tukang make up untuk ngedandanin,
minta sesimple mungkin supaya gak norak atau berlebihan, tapi tetep kece dan
stylish, dan puji Tuhan cocok banget make up di muka aku. J
ku sukaaa J
Berhubung saat itu nyokap sama bokap harus udah duluan
disana, akhirnya mereka duluan berangkat sementara aku masih sibuk dandan, dan
akhirnya aku berangkat dengan adikku, kaka dan abangku.
Ketika nyokap dan bokap sampai ternyata keluarga dari Dami
sudah pada kumpul disana, dan keluarga besarku juga sebagian sudah ada disana.
Puj Tuhan gedung nya rame waktu itu bahkan sampai keluar, ah sebegitu
bahagianya aku. Ditambah lagi sahabat juga pada datang waktu itu, ah sungguh
aku bahagia, karena dengan kehadiran mereka membuat sukacita ku bertambah juga.
Dipuji puji karena make up nya cocok dimuka tambah seneng
banget waktu itu. Aku datang ketika acara berlangsung, sempet deg deg an banget
loh, tapi ah ketemu doi depan mata langsung tenang, bahwa benar adanya dia
datang, dan benar adanya dia akan jadi partner menua yang akan mengetahui
segala sesuatunya tentangku.
Masih belum berasa, karena masih masing masing kami berdua, sampai
setelah selesai acara makan, kami berdua harus duduk berdampingan untuk memulai
acara inti.
Deg deg an waktu dipanggil, waktu ditanya mana calon
pengantin wanita dan pria nya? Kemudian kami berdua pun maju kedepan dengan
malu malu, hahaha. Gue pun menulis kisah dua tahun ini masih tersenyum ketika
mengingatnya. Beautiful moment!
Kami diem dieman didepan waktu itu, padahal aslinya? Kami
berdua itu hobby banget bercanda, saling mengejek, bercengkrama apapunnya, dan
ketika didepan Cuma bisa senyum senyum gak jelas. HAHAHA
Di acara ini aku merasa bahagia sekali, setidak nya
menurutku, aku lah yang paling istimewa dan menawan dihari ini haha.
cukup menegangkan, karena disini tanda jadi dan yakin nya secara adat batak,
dan pemberian 90% maharnya. Dari konsep acara yang akan dibuat, jumlah mahar
yang akan diberikan, jumlah ulos yang akan diberikan, dekorasi, catering, tudu
tudu sipanganon (makanan utama) pemberian kepada hula hula atau keluarga
perempuan, dan juga kepada keluarga laki laki, dan acara nya akan bagaimana
nanti, semuanya dijelaskan di hari ini, karena ini kali terakhir ketemu secara
langsung kedua keluarga, dan akan ketemu lagi nanti di pesta adat. Dan karena
pesta adat akan dilaksanakan ditempat suami yaitu di Sidikalang, so hari ini
keluarga banyak yang datang untuk memberikan nasihat dan ucapan selamat agar
kiranya semua acara dari mulai pemberkatan hingga acara adat nya dapat berjalan
dengan lancar! So amaze, and am proud to be Boru Batak! J
Kami duduk berdampingan, dan yang pasti duduk didepan ya,
jadi semua mata memandang kami berdua.
aku dibarisan keluargaku, dan kekasihku dibarisan keluarganya.
aku berusaha menikmati jalannya acara dengan focus dan meyakinkan diri bahwa
ini bukan mimpi, ini nyata, yang artinya aku menemukan jodohku dan akan
berkeluarga. Wow!
Daaaan, Puji Tuhan, acara nya berlangsung dengan baik,
dengan lancar dan yang pasti sesuai kesepakatan. Sungguh, kalau bukan Karena
campur tangan Tuhan, semua tidak akan berjalan dengan teratur dan tertib, thank
You, God You are my Savior *kemudian sujud syukur di lokasi acara :D :D
Setelah mendengar banyak nasihat, petuah dan ucapan agar
kiranya segala sesuatunya dapat berjalan sesuai rencana, serta harus saling
mengasihi dan saling setia kami pun bersalaman, pun juga aku bersalaman ke
keluarga yang lelaki, dan yang lelaki ke keluarga perempuan.
Setelah selesai acara kami pun berfoto foto sebagai kenangan
kenangan bahwa kami sudah naik satu tahap lagi dan tinggal menunggu 50 hari
lagi untuk sah menjadi sahabat, sahabat hidup, suami istri yang sah.
Setelah selesai foto foto Dami pun berpamitan, karena dia
harus berkumpul dan bertemu dengan keluarganya, berhubung yang datang itu bukan
calon simatuaku kandung, tetapi calon simatua na martinodohon alias adiknya
bapaknya Dami, so dia harus hormat dan ikut pulang duluan.
Dami pun berpamitan, dan berkata “aku pulang duluan ya dek, sampai ketemu lagi.
Baik baik di Bali dan jaga hati juga.”
aku cuma tersenyum waktu itu.
Yeay, acara marhata
sinamot (tunangan) dari jam 10.00 pagi akhirnya berakhir di jam 16.00 (kalau
aku gak salah ingat) tapi satu hal ya make up ku tetep aja kece badai hihi
*muji diri sendiri gapapa kali yaa
akhirnya Dami’s fiancé juga di hari ini, Selasa 1 Mei 2018!
Nggak berhenti untuk terus mengucapkan syukur sama Tuhan
untuk semua yang terjadi di hidup aku, enam tahun bersama dengan berbagai
dramanya, akhirnya hari ini sah juga jadi tunangan kekasihku. Tuhan baik,
teramat sangat baik.
Setelah semuanya berakhir, akupun pulang bersama keluargaku.
Seingetku, aku pulang dengan saudaraku karena mama papaku masih sibuk urusin di
gedung.
Akhirnyaa sampai juga dirumah dengan elegan, dan segala
sesuatunya sudah sesuai rencana, naik satu level lagi ya Dami, tinggal beberapa
langkah lagi untuk bisa hidup bersama.
perjalanan yang panjang dan penuh liku, semoga akhir dari air mata dan lelah
ini menjadi tawa dan kebahagiaan yang abadi.
Hari begitu cepat berlalu, dan tiba waktunya aku pun harus
kembali ke tempat perantauanku, untuk melanjutkan pekerjaan. Tidak terasa
seminggu sudah aku dirumah, menikmati waktu waktu kebersamaan bersama keluarga
dan juga pasanganku. Sebenernya butuh istirahat sehari tapi aku tidak bisa
karena kewajibanku yang lain sudah menunggu disana, dan aku harus
menyelesaikannya sebelum aku meninggalkannya sebentar lagi.
Aku bersemangat, aku bersukacita, dan aku berharap segala
sesuatunya akan berakhir bahagia, seperti kata Tuhan. “indah pada waktunya.”
Terimakasih 1 Mei, terimakasih Hari Buruh. Aku akan selalu
mengingat hari buruh ini adalah hari patah hati Rukun Tetangga J hari dimana aku sah
menjadi tunanganmu, menjadi calon istrimu dan akan menjadi calon ibu dari anak
anak kita kelak.
Terimakasih juga Kamu, tunanganku, untuk segala usaha,
kesempatan, perjalanan, langkah kaki, dan kepalan doa kita yang tak pernah
putus sampai di hari ini kita sah untuk naik satu level lagi dari level
sebelumnya. Semoga kita akan tetap terus setia seperti apa yang dikatakan oleh
keluarga kita dan semoga kita tetap selalu saling mengasihi, memahami dan
mencintai sebaik dan seburuk apapun kondisi kita nanti. Terimakasih untuk
menjadikanku satu satunya wanita yang akan melengkapimu dan inilah buah dari
kesabaran kita selama 6 tahun bersama. J
Terimakasih untuk mama dan bapak, keluarga besar Samosir
Sitinjak, keluarga besar Sitanggang dan Manik, untuk bantuan, partisipasi,
dukungan, nasihatnya teruntuk kami berdua yang akan memasuki dunia perumah
tanggaan.
Terakhir tapi tetap jadi yang utama, terimakasih Tuhan Yesus
untuk kesempatan dan kepercayaan kepada kami berdua untuk dapat melalui proses
ini dengan seturut kehendakMu. Semoga di acara pemberkatan dan adatnya kelak
akan jauh lebih bermakna dan dapat membuat kami menjadi keluarga yang taat
kepadaMu.
Tuhan, tanpa Mu kami tidak akan dapat melangkah sejauh ini. Teramat aku sungguh
begitu bahagia Tuhan, teramat sangat aku bersyukur.
Tuhan, Kau sungguh mendengar doaku dan sungguh menyusun setiap rencana dalam
hidupku dengan begitu luar biasa. Sekali lagi terimakasih Tuhan Yesus .
#marhatasinamotday #marhatasinamot #adatbata #010518
#hariburuh #haripatahhatirukuntetangga #meandyouforever
“and this wonderfull day, He has made for us. We shoud be
believe ini Him. He’s timing is perfect. And now, Am believe that. Thank You,
God!”
Cimahi, 280920
Acha Samosir