Official Acha Viewers

Rabu, 19 April 2017

aku masih berpihak terhadapmu, tuan! ):

“pergi saja engkau pergi dariku, biar ku bunuh perasaan untukmu. meski berat melangkah, hatiku hanya tak siap terluka.”
lirik dan maknanya begitu dalam. bahkan sangat dalam. setidaknya menurutku saat ini. dan aku pun tak mengerti apa yang sebenarnya terjadi dalam hidupku tentang kamu yang begitu dalam menyentuh ke dalam relung jiwa ini.
aku mencoba mengubur segala tentang mu yang masih menyisakkan segala bentuk kenangan itu sekuat tenagaku, menjauhimu adalah cara yang harus kulakukan, meninggalkanmu adalah sikap ketegasan yang harus aku jalani. aku tak ingin  hidup dalam bayanganmu semata. aku mencoba untuk mengubur semuanya, bahkan itupun kau yang memintanya terhadap kakak iparmu. kau yang meminta untuk kita tidak saling bertegur sapa, untuk kita tak saling mencintai pun menyayangi, dan kau juga yang meminta kita untuk tidak ada komunikasi lagi. kau juga yang memblokir akun pertemanan kita di line itu tempo lalu. dan kau tahu? aku menangis sejadi - jadinya dengan sikapmu ini. aku memberontak sekuat - kuatnya atas sifatmu ini, dan aku juga yang menyerah dengan hubungan kita ini kepada Tuhan. begitu tak adilnya tingkah mu kepadaku, setelah apa yang kau dapatkan selama ini dariku.
aku yang menjadi bonekamu, yang bisa kau permainkan dan perlakukan seenakmu. hanya karena kau tahu, bahwa aku menuruti semuamu demi kebahagiaan kita, aku mengalah dengan keegoisanmu demi berjuang dan berkorbannya aku terhadapmu. dan semua itu kau tahu karena apa? karena aku mencintaimu. dan kau tahu itu.
aku yang bodoh mengerti jalan pikiranmu? atau kamu yang sebenarnya tak mengetahui maksud dan tujuanku ini? ketahuilah perasaan ku terhadapmu yang susah payah ku buang dan ku hancurkan ini masih sedikit dimiliki olehmu, tempat mu masih sama, didasar hati ini.
untuk apa aku rela mengorbankan segalanya, jika saja bukan karena aku menganggapmu seseorang yang istimewa? bukan hanya istimewa di hati ini, tapi di setiap keseharianku kau tetap istimewa. ketahuilah, apa yang kau lakukan terhadapku adalah perlakuanmu yang sungguh luar biasa. aku merasa menjadi seorang yang lebih baik saat aku bersamamu, namun itu tidak merubahmu bukan? tak apa. aku tak meminta banyak hal kok. aku percaya bahwa aku menemukan banyak manfaat dari orang orang disekitarku, baik dari mu maupun sahabat dan orang terdekatku. dan aku bersyukur untuk itu. bersyukur karena manfaat yang kau berikan itu berarti untuk ku, dan aku dapat menerapkannya kembali dalam kehidupanku dan juga pada orang disekitarku. aku bertahan karena kenyamananku kepadamu, bukan karena ketergantungan ku semata saja, 
untuk apa aku tetap bertahan jika kau tak memberikan banyak hal untukku? tidak mungkin, bukan? aku menunggumu. aku mencintaimu. aku mengasihimu. karena aku tak akan sampai hati sebegininya jika bukan karena kehendak Tuhan dan hatiku untuk berlaku seperti ini. apa perjuanganku bukan hal yang bisa kau pahami? apa pengorbananku bukan hal yang pantas untuk sedikit saja kau mengerti? jika bukan, ketahuilah bahwa aku sudah mencobanya untuk menyerah bahkan sampai saat ini.
dan kau tahu apa? kemunculan yang serba tiba tiba, yang mampu merusak semua usaha dan kerja kerasku. kemunculan lewat whats app itu yang membuat semuanya terulang kembali. kenangan kita, mimpi mimpi kita, cerita kita. kau menghancurkan kembali semuanya bahkan setelah sejauh ini aku melepaskanmu. aku yang kurang waras, atau kau yang tak punya hati sebagai manusia?
kau kembali muncul dengan segala pesonamu itu, memberikan komentar disetiap statusku ini membuatku kembali mengingatmu. bahkan dalam mimpiku pun kau seakan nyata ada disampingku. kau benar benar pengacau. kau meminta maaf atas semua salahmu itu? hai, tuan tanpa kau meminta maaf pun aku sudah memaafkan semua salahmu, semua perlakuanmu terhadapku. aku hanya ingin sedikit merefleksikan diriku terhadap apa yang kau lakukan terhadapku. itu saja. kau tak perlu susah payah meminta maaf terhadapku, hanya untuk menenangkan pikiranmu dan memberitahukan kepadaku bahwa cinta mu sudah ada yang punya. bahwa kau sedang bahagia bahagia nya bersama perempuanmu yang baru, sementara aku disini merangkak saja rasanya begitu berat, begitu sulit. tapi aku terus mencoba tuan. aku terus memaksakan diriku untuk melangkah tanpa ada kamu lagi. meskipun rasanya seperti menginjak pecahan beling dilantai, semakin aku melangkah semakin sakit rasanya dan luka nya semakin parah.jelas, kau memperparah lukaku, luka yang belum kering itu, kau robek lagi dengan kerasnya.
sakit sekali tuan, sakit. bahkan kau pun pergi tanpa membantuku merawat lukaku ini. kau seenaknya saja datang membuat luka, dan meninggalkanku sendirian. semua yang sudah kita lewati baik tawa dan tangis, kedamaian dan pertengkaran, kebahagiaan dan kesedihan, kesuksesan dan perjuangan meraihnya, menikmati pagi, siang dan malam bersama sudah pernah kita lewati berdua, pergi dan pulangnya dirimu dihidupku pun sudah pernah kita alami, jauhnya jarak yang kita lewati pun membuat kita saling kembali.
namun, tetap tanpa adanya penjelasan apapun darimu.
dan kini, aku yang menelan dan menerimanya sendirian. sedangkan, kau? tak ada kah niatmu untuk membuktikan kepadaku bahwa kau adalah lelaki yang baik? yang mampu mengerti hati ku? tidak bisakah aku hidup denganmu meski kadang kita dipenuhi dengan pertengkaran pertengkaran kecil itu? tak bisakah kita membuang semua ego dan keras kepala kita demi apa yang kita harapkan? tak bisakah kau bersabar terhadap semua tingkahku? karena aku pun demikian terhadapmu.
sejauh rasa ini berlari meninggalkanmu, sejauh langkah kaki ini menjauhimu, sejauh hati ini melepaskanmu, tetap jalan pulangku tetap terhadapmu, tuan. aku tak mengerti. ada namamu yang terselip dalam setiap sujud syukurku, ada namamu yang terucap dalam doa panjangku.
apa kau kembali untuk menghancurkan usahaku ini? atau untuk memperkeruh suasana  hatiku? atau untuk menjelaskan bahagiamu sudah dekat dan nyata? atau kau kembali untuk mengembalikan semuanya seperti dulu? aku tidak tahu pastinya. yang tahu hanyalah kau, Tuhan dan seisi hatimu saja.
tapi, ketahuilah. kemunculan mu itu membuat suasana hatiku tak karuan kembali, dan membuat hatiku mencintaimu (lagi).
Tuhan, apa sebenarnya jalan yang Kau gariskan untuk ku dan sesosok makhluk dingin yang ku panggil tuan ini?
berserah adalah kunci terakhir ketika segala usaha, air mata, tawa dan doa telah dilakukan.
“molo adong na salla manang na hurang pambahenanki. sai anju ma ahu, sai anju ma ahu. ito hasian..“

B, 050417 11:01

APS

1 komentar:

  1. Lucky Club Casino site | Casino site - luckyclub.live
    Lucky Club Casino is an online casino site that has been operating since 2014. The luckyclub site offers games like blackjack, roulette,

    BalasHapus