Official Acha Viewers

Minggu, 15 Desember 2013

Pacar, Sahabat. Siapakah yang lebih penting?

Pacar!
Sahabat!
Siapakah yang lebih penting?!

pertanyaan ini terus menghantuiku, dan memang benar hal klasik seperti selalu saja terjadi dalam setiap hubungan dua orang manusia yang berpacaran dan segerombolan orang yang bersahabat.
wajar aja, dua hal ini bertolak belakang. dan kalau dilihat pacar dan sahabat itu sama pentingnya, sama perlunya dan sama porsinya.
mereka punya kapasitas tersendiri. mereka punya porsi masing-masing dihati..
tidak bisa diganti, tidak bisa diubah.
karena setiap orang akan punya penilaian masing-masing.
namun keduanya akan sangat dibutuhkan dan saling ketergantungan.

aku pernah mengalami hal seperti ini.
dan aku berbagi pada mereka yang ku anggap sahabat.
selama ini bukannya aku ingin menceritakan hubunganku dengan (mantan) pacarku kepada sahabatku.
kepada mereka yang kupanggil sahabat.
bukan ingin menjadikan mereka membenci pacarku ini.
aku hanya berbagi karena aku ingin mereka mengetahui sejauh apa hubungan kami dan keseriusan ini.
dan aku juga berbagi karena aku hanya ingin, ketika salah satu sahabatku mengalami hal serupa ia sudah paham harus bertindak seperti apa, karena belajar dari pengalamanku.
hanya itu saja kok, nggak ada hal lain.
begitupun mereka yang sering bercerita banyak kepadaku.

dan ketika mereka kecewa pada pacarku, aku akan dengan lantang membelanya juga, meskipun ia salah.
dan ketika aku bersama pacar, aku juga akan dengan lantang membela sahabatku.
sehingga mereka akan sama-sama merasakan bagaimana rasanya jadi posisi aku.

dan kembali malam ini aku mendengarkan cerita dari salah seorang saudara kesayangan sepanjang abad tentang masalah yang sama.
sahabat dan pacar!

ya, lagi-lagi masalah klasik ini muncul. dan akan selalu ada.

ketika aku memiliki pacar, waktu akan terbagi semakin banyak.
biasanya memakan waktu bersama sahabat, saat ini harus dikurangi karena memiliki seorang pacar.
namun, apakah dengan berkurangnya waktu kita ke sahabat dapat membuat sahabat mengerti?
ku rasa tidak.
wajar saja, tidak semua sahabat bisa dengan mudah menerimanya.
bagaimana tidak?
mungkin biasanya akhir pekan kita menghabiskan waktu bersama sahabat, bermain bersama, hangout bersama, jalan bersama, ke gereja bersama, berkumpul bersama.
kini ketika kita memiliki seorang pacar?
apakah akhir pekan akan selalu disibukkan dengan sahabat?
lalu untuk apa ada seorang pacar jika kita tidak bisa menghabiskan waktu bersama pacar kita.
bukankah pacar berhak merasakan hal yang sama?
bahkan mungkin jauh lebih dari itu.

ya, memang jika dulu kita lebih memilih sahabat dibanding pacar itu bukan suatu kesalahan yang fatal.
tapi jika kita bisa berpikir dua kali lebih matang, kita akan mengetahui dulu.
prioritas mana yang harus kita dahulukan terlebih dahulu.

sahabat adalah orang yang memang kita kenal jauh lebih lama dibanding pacar kita.
sahabat memang orang yang selalu ada untuk kita.
sahabat juga memang orang yang bisa menerima kelebihan dan kekurangan kita.
dan sahabat juga yang dapat dengan cepat memahami kita.

tapi bukankah kita hidup memiliki tujuan?
apakah kita akan terus hidup bersama sahabat kita?
ku rasa tidak.
coba pikirkan itu matang-matang.
kita semua perlu bergerak ke arah yang lebih luas, bergerak ke depan, memikirkan setiap kehidupan kita ke depan.
dan dengan adanya pacarlah sebaiknya kita bisa lebih banyak berbagi.
kita bisa lebih banyak bererita.
bukankah pacar yang akan menuntun kita menuju hari bahagia itu?
bukankah pacar yang akan membawa kita menuju janji suci itu?
jika selama ini waktumu dihabiskan dengan sahabat, apa yang akan terjadi dengan kisah cintamu?

kadang sahabat memang akan merasa sedikit terganggu ketika kau disibukkan oleh pacar,
atau mungkin ketika kau sedang berkumpul bersama sahabatmu, tiba-tiba saja pacarmu menelepon dan kamu terlihat asyik mengobrol dengan pacarmu.
ketahuilah itu hal yang sangat dibenci oleh sahabatmu.
sahabatmu hanya menginginkan kau menjadi dirimu dan melupakan segalanya kala bersama dengannya.
ya, quality time sih bahasa gaulnya..

begitupun sebaliknya, ketika kau sedang bersama kekasihmu, cobalah untuk melupakan sejenak dunia bersama sahabatmu. nikmati waktu itu berdua. dan jangan membawa setiap masalah. ini penting bagi mereka-mereka yang LDR ataupun mungkin jarang bertemu karena disibukkan oleh tanggung jawab masing-masing pasangan.

sahabat akan dengan mudah menerima pacar kita. jika memang ia mau diajak untuk berkawan.
setidaknya itu yang diinginkan oleh setiap orang bukan?
namun biasanya pacar yang serius akan jarang terlihat terlibat percakapan dengan sahabat kita.
karena mereka tahu, bahwa ini bukan kapasitasnya.
ia akan lebih senang menghabiskan waktu bersama kekasihnya ataupun dengan teman-temannya juga.
terutama bagi pacar yang cuek, jangan harap mereka dapat menerima dengan mudah masuk ke dunia kita.
dunia perempuan. itu akan sangat salah. iya salaaaah besar!

karena sesungguhnya ketika kita bersama sahabat, ia tak akan pernah mengatur ataupun mengganggu kita. kalaupun dia ada dikerumunan sahabat kita, ia tak akan banyak berbicara, karena ia paham bahwa itu adalah saat dia berbagi dengan sahabat-sahabatnya.
begitupun sebaliknya, ketika bersama pacar kita, pacar kita (lelaki) akan sangat malas jika kekasihnya membawa sahabatnya ke dalam hubungan percintaan mereka. karena mereka akan menganggap kekasihnya merusak suasana kisah romantis mereka.

disini hanya perlu adanya batasan-batasan antara pertemuan sahabat dan pacar.
biasanya dengan pacar memang terencana, karena lelaki tidak suka yang serba dadakan, sedangkan sahabat sangat suka yang namanya dadakan.
sehingga hal itu akan membuat kita menjadi pusing sendiri.
so, bagilah waktu. jika akhir pekan ini bersama sahabat, cobalah akhir pekan depan bersama pacar.
atau jika kalian dengan sahabat bisa bertemu dihari week day, maka pergunakanlah waktu dengan pacar pada weekend, begitupun sebaliknya.

ini akan membuat persahabatan semakin kuat dan pacaran semakin awet.

"nikmati proses masalahnya, dan ikuti alur kisahnya. Berjuanglah..."

dan aku sangat sadar akan hal itu sekarang. iya aku belajar dari Abang.
abang yang udah nyadarin aku bahwa semua itu ada porsinya masing-masing.
tinggal bagaimana kita menyesuaikan apa yang ada.
karena setiap orang mempunyai waktu yang sama.

"ketika kita ingin serius dengan seseorang, cobalah berbagi dengan orang tersebut dan menjadi yang terbaik kala bersama orang tersebut. namun jika hidup hanya terus terperangkap dalam persahabatan, kamu tak akan pernah menemukan masa depanmu..."

"kisah yang terulang kembali. ku bagikan pengalaman ini sebagai pembelajaran, terlebih untukmu saudaraku yang sedang mengalaminya, dan kamu abang yang membuat aku berubah dan paham banyak hal. Aku menyayangimu..."

Kalimantan, 151213 00:34
kamar tidur
APS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar