menantimu...

"...hanya kisah ini takkan abadi. namun, kau abadi dihati ini..."

sepenggal lirik lagu yang dibawain Gabriel.

iya Gabriel jebolan Idola Cilik dulu.

lagu ini sukses membuat hati teriris sekaligus tertusuk banget.

lebay ya? hahaha..

rintikan hujan. rintikan airmata.

mungkin kalo aku lagi diluar sekarang, udah nggak bisa bedain lagi.

mana hujan, dan mana airmata..

kamu selalu jadi alasan.

selalu.

alasan aku untuk terus bercerita tentang kamu.

tentang cinta dan tentang rindu.

ya, sendirian..

aku nggak tau sekarang kamu seperti apa.
aku juga nggak tau kamu keadaannya gimana?
meskipun pesan singkat yang masuk itu membuat aku tenang bahwa kamu dalam keadaan baik.
tapi sepertinya perasaan aku berkata tak begitu.
entahlah.

"ku tahu ku salah memaksa kehendakku, tuk memilikimu. ku terluka tanpamu, sungguh ku tak bisa membenci dirimu. oh dirimu. menanti keajaiban hingga kau buka hatimu untuk diriku..."

aku memang bersalah padamu, memaksakan hal yang seharusnya bisa mengalir begitu saja.
aku hanya ketakutan.
apakah aku salah untuk takut?
aku takut untuk mengalami sebuah kehilangan.
kehilangan dari apa yang sangat aku butuhkan.
sangat aku perlukan.
yaitu kehadiran dan pelukan kamu.
yaitu keberadaan dan cinta kamu.

berkali-kali aku memaksa diri ini untuk menghilangkan semuanya.
berkali aku mencoba menemukan "seseorang" dibalik ketakutanku ini.
berkali juga aku mencoba melawan hati ini.
namun, kenyataannya memang tak semudah itu.

mengetahui engkau sudah bahagia disana pun aku tak mampu berucap.
mengetahui engkau menemukan "seseorang" itu pun aku tak pandai menyembunyikannya.
manusiawi bukan ketika aku harus mengeluarkan airmata itu?
manusiawi bukan ketika aku harus melapangkan dada dan menyalahkan takdir kita?
aku mencintaimu.
bukan, bukan hanya sekedar cinta semata.
melainkan aku yang akan siap untuk selalu ada bersamamu.

dan saat ini?
semuanya sudah berbeda bukan?
maaf aku menanti mu disini dengan segala kelemahanku ini.
maaf aku menunggu mu disini dengan segala kekuatanku ini.
kisah kita memang tak akan pernah abadi, Tuan.
tapi kamu selalu menjadi alasan dalam doaku ini, Tuan..

"untukmu yang selalu menjadi alasanku tersenyum. Aku mencintaimu, Tuan.."

Kalimantan, 121213 15:43

@bedroom

-Acha-