Official Acha Viewers

Senin, 28 September 2020

He's my Fiance! :)






















Yeaaaay!

Long time no see blogger, sumpah kangen banget deh curhat curhat disini, mulai dari cerita gak jelas, sampe yang lebih gak jelas lagi hahahaa
secara tuh ya, semua hal yang ditulis di blogger ini kisah nyata, dan hamper semuanya kisah menyedihkan L L yaampun separah itukah hidup gue? Hahaha

 

But, am so happy to story anything in here, blog ini tuh kayak diary aku. Dan no publish sih tepatnya, cuma memang ada beberapa orang yang tau, sebagai fans sejatiku tentunya. *ups haha

Duh, kangen banget deh cerita apapun disini, apalagi ceritain seseorang yang selalu jadi sumber segala ceritaku hahaha, well sekarang orang itu udah jadi suamiku, udah jadi bapak dari anak anak ku. Yap!
duh udah kelamaan banget ya gak cerita, kalau dulu bisa banget sehari nulis dua, atau seenggaknya dalam sebulan bisa bikin 15 cerita, sekarang? Satu aja susah banget, yap, bagi waktu nya udah susah nih *Eaaa

 

Dan kali ini diriku mau ceritain cerita kisah yang diambil dari kisah nyata juga ya, semoga bisa bikin kerinduan ini terobati dengan menulis disini, walaupun masih banyak sekali draft yang harus gue kejar, tapi satu persatu lah ya semoga gue bisa menyelesaikannya walaupun membutuhkan waktu yang sangat panjang hehe

Well, aku mulai deh ya, cerita ini. Dan nama masih mungkin akan disamarkan untuk menutup beberapa nama yang perlu disamarkan ya.

Hari ini, mungkin akan menjadi hari yang paling membahagiakan bagiku.
pulang ke Bandung dengan hati yang sebenernya tegang, dag dig dug dan gak karuan.
Entah perasaan ini aneh, tak menentu lebih tepatnya.

Aku tau, waktuku sebentar lagi akan menjadi seorang permaisuri dari lelaki yang ku idamkan sejak lama, nama yang selalu ku sebut dalam doa, wajah yang selalu terpampang nyata di ingatan, dan kontak yang selalu ku favoritkan didalam hapeku.
Yap, akhir April 2018 aku harus pulang kerumahku, bukan karena aku kepepet untuk bertemu dengan keluargaku, kedua orangtua ku dan adik adikku, tapi untuk acara besar sangat besar menurutku.

 

Yap, aku memang sudah mengajukan cuti dari sebulan lalu untuk pulang kebandung di akhir April ini, aku bahagia tapi ada sesuatu yang sedang aku pikirkan, mengenai ini semua, masih terasa seperti “bercanda” menurutku. Dan lagi lagi yang mengantarku pulang harus orang yang sudah terlalu membuatku nyaman ditempat ini.

“gek, jadi pulang kebandung? Ada apa sih?”
“nggih om, ada acara keluarga.”
“apa?”
“nggak tau, hanya disuruh pulang aja.”
“mau nganten?”
“mbuh.”
“yaudah om anter ya ke bandara.”
“gak usah om, bisa sendiri kok.”
“gapapa om ante raja.”
“suksma om.”
“mewali gek.”

Arta yang selalu mau menemani selama perjalanan suka dan duka di Bali, Arta yang selalu membantu Ana dalam keadaan apapun, dan selalu membuat mood anak kembali baik ketika sedang tidak baik baik saja.

--Kantor Pacto—

“jadi lu pulang? Ngapain sih pulang lu? Mau dikawinin yak?” Tanya seorang teman dikantorku.

“kepo lu.” Hahaha

“lagian siapa yang mau sama lu? Abang abangan lu itu? Muka gak seberapa juga.”

“yang penting dia cinta mati samaku :p “

Well, ketika jam istirahat kantor tiba, aku selalu mencari Ayu untuk makan bersama dan curhat curhatan sembari rebahan di kosanku.

“ayok makan Yu.”

“yok, kosan kan?”

“yuhuu.”

“Yuk, aku jadi pulang akhir bulan ini.”

“wah, emang acaranya kapan jadinya?”

“tanggal 1 Mei. Doakan ya semua berjalan lancar.”

“amiin, terus om mu gimana?”

“nggak tahu. Aku cuma bilang ada acara keluarga aja Yu.”

“wong edan. Hahaha cepet atau lambat kamu harus kasih tau dia Na, kasian dia kalau harus nunggu ketidak pastian dari kamu.”

“pasti, after acara ini semuanya ku selesaikan kok Yu.”

 

Tanpa terasa waktu berjalan begitu cepat, hingga sudah waktunya aku pulang ke Bandung, dianter oleh Arta dan dijemput oleh Dami, kekasihku.
Dami begitu exited bertemu aku, akupun demikian. Bahagia sekali rasanya bertemu dengan sang kekasih yang sebenetar lagi akan menjadi suamiku.

“Gimana? Seneng gak pulang ke Bandung? Seneng lah ya kan ketemu aku. Haha”

“hmm, gimana ya? Biasa aja ah kataku kemudian.”

“ah jangan muna gitu lah haha.”

--Hening—

“btw, besok jangan lupa ya KPP.”

“Ok.”

Aku masih terlampau untuk tidak percaya bahwa hari hari semakin dekat, maka semakin dekat juga aku dengan status baruku. Apakah ini kebahagiaan yang seutuhnya?
terasa seperti mimpi, dan rasanya ini sebuah pengharapan yang selama ini ku nantikan, tapi kenapa aku tidak sebahagia pada umumnya? Ketika dia akan bersanding bersama pasangan impiannya, orang yang selama ini sangat dicintainya? Apa yang membuat hatiku terlalu banyak berpikir?
Mengapa saat ini isi kepala ku terlalu banyak? Mengapa saat ini aku merasa takut?

Semua itu ku singkirkan demi menjaga perasaan kekasihku, yang saat ini ada disampingku. Aku mencoba untuk menenangkan diri dari pikiran pikiran yang menghantuiku.

Hari kursus persiapan perkawinan pun datang, tiga hari lamanya. Hari pertama jelas, aku tidak bisa berangkat bersama kekasihku, ada kegiatan yang membuat dia harus pulang sore, sehingga ia akan langsung berangkat dari kantornya, dan akhirnya aku harus berangkat sendiri dengan menggunakan ojek online, karena dia mengatakan untuk pulang bareng.

Di hari pertama, aku masih berpikir, berpikir banyak hal seperti biasanya, terlalu banyak yang ku pikirkan sampai sampai aku kurang konsentrasi tapi aku berusaha untuk enjoy dalam acara hari ini.

“are you okay?”

“of course.”

“yuk pulang, besok masih harus acara ini loh. Semangat ya dek.”

“iya.”

Dami tidak mengantarku sampai kerumah, dia pamit langsung pulang katanya dia sudah lelah, dan aku tidak memaksanya, ku persilahkan dia pulang. Dan aku masuk kedalam rumahku. Isi di kepalaku masih terlalu rumit untuk ku terjemahkan, tapi aku tahu aku bahagia saat ini.
hari kedua dan hari ketiga semakin seru dan semakin banyak hal hal yang terungkap, karena harus saling mengenali satu sama lain, karena harus saling memahami satu sama lain.
Di acara ini kami dituntut untuk bisa berproses bersama, untuk saling mendalami karakter masing masing, dan disini pula kami diminta untuk menyelesaikan sebuah perkara rumah tangga, sesuai dengan pendapat dan cara penyelesaian menurut masing masing pasangan bahkan disini pula kita diajarkan mengenai sex edukasi, mengenai keturunan dan hal tersebut lumrah sekali dibahas untuk pasangan pasangan yang akan menikah seperti kami berdua.
Sungguh, aku belajar banyak!

Tiga hari yang kami lalui membahagiakan, ditutup dengan perayaan ekaristi dan pembagian sertikat bahwa telah melakukan kursus ini.
setelah acara ini berakhir akupun tidak langsung pulang, aku mencoba mengajak kekasihku untuk menghilangkan penat ke mall yang dekat dengan tempat acara.
sebenarnya aku hanya ingin menikmati waktu berdua, ingin meyakinkan diriku, karena setelah ini kami akan terpisahkan lagi sampai batas waktu yang belum bisa kami ketahui, makanya aku ingin menikmati momen kebersamaan dengannya, tidak perlu lama yang penting ada waktu kami berdua untuk bercanda.

Hari yang ditunggu tunggu pun tiba, sungguh aku tak bisa tidur dengan tenang, terbayang bayang acaranya akan seperti apa, akan bagaimana acaranya, banyak gak ya orang yang datang? Makanannya cukup gak ya nantinya? Komentar keluarga keluarga bagaimana ya? ah banyak sekali yang terpikirkan saat ini, tapi diatas segala kekhawatiran itu, aku hanya berdoa agar semuanya berjalan sesuai dengan rencana kami, rencana orang tua kami, dan rencana keluarga besar kami.

MARHATA SINAMOT! Atau dalam bahasa Indonesia sih bisa dibilang tunangan, engangement!
He’s will be my fiancé?

Bangun pagi langsung berdoa, berdoanya hanya minta berjalan dengan baik dan selesai dengan tepat. Atas apapun jalannya acara semogaku tetap sama bersanding denganmu. Sesederhana itu.

Pagi pagi buta udah dateng tukang make up untuk ngedandanin, minta sesimple mungkin supaya gak norak atau berlebihan, tapi tetep kece dan stylish, dan puji Tuhan cocok banget make up di muka aku. J
ku sukaaa J

Berhubung saat itu nyokap sama bokap harus udah duluan disana, akhirnya mereka duluan berangkat sementara aku masih sibuk dandan, dan akhirnya aku berangkat dengan adikku, kaka dan abangku.

Ketika nyokap dan bokap sampai ternyata keluarga dari Dami sudah pada kumpul disana, dan keluarga besarku juga sebagian sudah ada disana. Puj Tuhan gedung nya rame waktu itu bahkan sampai keluar, ah sebegitu bahagianya aku. Ditambah lagi sahabat juga pada datang waktu itu, ah sungguh aku bahagia, karena dengan kehadiran mereka membuat sukacita ku bertambah juga.

Dipuji puji karena make up nya cocok dimuka tambah seneng banget waktu itu. Aku datang ketika acara berlangsung, sempet deg deg an banget loh, tapi ah ketemu doi depan mata langsung tenang, bahwa benar adanya dia datang, dan benar adanya dia akan jadi partner menua yang akan mengetahui segala sesuatunya tentangku.

Masih belum berasa, karena masih masing masing kami berdua, sampai setelah selesai acara makan, kami berdua harus duduk berdampingan untuk memulai acara inti.

Deg deg an waktu dipanggil, waktu ditanya mana calon pengantin wanita dan pria nya? Kemudian kami berdua pun maju kedepan dengan malu malu, hahaha. Gue pun menulis kisah dua tahun ini masih tersenyum ketika mengingatnya. Beautiful moment!

Kami diem dieman didepan waktu itu, padahal aslinya? Kami berdua itu hobby banget bercanda, saling mengejek, bercengkrama apapunnya, dan ketika didepan Cuma bisa senyum senyum gak jelas. HAHAHA

Di acara ini aku merasa bahagia sekali, setidak nya menurutku, aku lah yang paling istimewa dan menawan dihari ini haha.
cukup menegangkan, karena disini tanda jadi dan yakin nya secara adat batak, dan pemberian 90% maharnya. Dari konsep acara yang akan dibuat, jumlah mahar yang akan diberikan, jumlah ulos yang akan diberikan, dekorasi, catering, tudu tudu sipanganon (makanan utama) pemberian kepada hula hula atau keluarga perempuan, dan juga kepada keluarga laki laki, dan acara nya akan bagaimana nanti, semuanya dijelaskan di hari ini, karena ini kali terakhir ketemu secara langsung kedua keluarga, dan akan ketemu lagi nanti di pesta adat. Dan karena pesta adat akan dilaksanakan ditempat suami yaitu di Sidikalang, so hari ini keluarga banyak yang datang untuk memberikan nasihat dan ucapan selamat agar kiranya semua acara dari mulai pemberkatan hingga acara adat nya dapat berjalan dengan lancar! So amaze, and am proud to be Boru Batak! J

Kami duduk berdampingan, dan yang pasti duduk didepan ya, jadi semua mata memandang kami berdua.
aku dibarisan keluargaku, dan kekasihku dibarisan keluarganya.
aku berusaha menikmati jalannya acara dengan focus dan meyakinkan diri bahwa ini bukan mimpi, ini nyata, yang artinya aku menemukan jodohku dan akan berkeluarga. Wow!

Daaaan, Puji Tuhan, acara nya berlangsung dengan baik, dengan lancar dan yang pasti sesuai kesepakatan. Sungguh, kalau bukan Karena campur tangan Tuhan, semua tidak akan berjalan dengan teratur dan tertib, thank You, God You are my Savior *kemudian sujud syukur di lokasi acara :D :D

Setelah mendengar banyak nasihat, petuah dan ucapan agar kiranya segala sesuatunya dapat berjalan sesuai rencana, serta harus saling mengasihi dan saling setia kami pun bersalaman, pun juga aku bersalaman ke keluarga yang lelaki, dan yang lelaki ke keluarga perempuan.

Setelah selesai acara kami pun berfoto foto sebagai kenangan kenangan bahwa kami sudah naik satu tahap lagi dan tinggal menunggu 50 hari lagi untuk sah menjadi sahabat, sahabat hidup, suami istri yang sah.

Setelah selesai foto foto Dami pun berpamitan, karena dia harus berkumpul dan bertemu dengan keluarganya, berhubung yang datang itu bukan calon simatuaku kandung, tetapi calon simatua na martinodohon alias adiknya bapaknya Dami, so dia harus hormat dan ikut pulang duluan.
Dami pun berpamitan, dan berkata “aku pulang duluan ya dek, sampai ketemu lagi. Baik baik di Bali dan jaga hati juga.”
aku cuma tersenyum waktu itu.

Yeay, acara  marhata sinamot (tunangan) dari jam 10.00 pagi akhirnya berakhir di jam 16.00 (kalau aku gak salah ingat) tapi satu hal ya make up ku tetep aja kece badai hihi *muji diri sendiri gapapa kali yaa
akhirnya Dami’s fiancé juga di hari ini, Selasa 1 Mei 2018!

Nggak berhenti untuk terus mengucapkan syukur sama Tuhan untuk semua yang terjadi di hidup aku, enam tahun bersama dengan berbagai dramanya, akhirnya hari ini sah juga jadi tunangan kekasihku. Tuhan baik, teramat sangat baik.

Setelah semuanya berakhir, akupun pulang bersama keluargaku. Seingetku, aku pulang dengan saudaraku karena mama papaku masih sibuk urusin di gedung.

Akhirnyaa sampai juga dirumah dengan elegan, dan segala sesuatunya sudah sesuai rencana, naik satu level lagi ya Dami, tinggal beberapa langkah lagi untuk bisa hidup bersama.
perjalanan yang panjang dan penuh liku, semoga akhir dari air mata dan lelah ini menjadi tawa dan kebahagiaan yang abadi.

Hari begitu cepat berlalu, dan tiba waktunya aku pun harus kembali ke tempat perantauanku, untuk melanjutkan pekerjaan. Tidak terasa seminggu sudah aku dirumah, menikmati waktu waktu kebersamaan bersama keluarga dan juga pasanganku. Sebenernya butuh istirahat sehari tapi aku tidak bisa karena kewajibanku yang lain sudah menunggu disana, dan aku harus menyelesaikannya sebelum aku meninggalkannya sebentar lagi.

Aku bersemangat, aku bersukacita, dan aku berharap segala sesuatunya akan berakhir bahagia, seperti kata Tuhan. “indah pada waktunya.”

 

Terimakasih 1 Mei, terimakasih Hari Buruh. Aku akan selalu mengingat hari buruh ini adalah hari patah hati Rukun Tetangga J hari dimana aku sah menjadi tunanganmu, menjadi calon istrimu dan akan menjadi calon ibu dari anak anak kita kelak.

Terimakasih juga Kamu, tunanganku, untuk segala usaha, kesempatan, perjalanan, langkah kaki, dan kepalan doa kita yang tak pernah putus sampai di hari ini kita sah untuk naik satu level lagi dari level sebelumnya. Semoga kita akan tetap terus setia seperti apa yang dikatakan oleh keluarga kita dan semoga kita tetap selalu saling mengasihi, memahami dan mencintai sebaik dan seburuk apapun kondisi kita nanti. Terimakasih untuk menjadikanku satu satunya wanita yang akan melengkapimu dan inilah buah dari kesabaran kita selama 6 tahun bersama. J

Terimakasih untuk mama dan bapak, keluarga besar Samosir Sitinjak, keluarga besar Sitanggang dan Manik, untuk bantuan, partisipasi, dukungan, nasihatnya teruntuk kami berdua yang akan memasuki dunia perumah tanggaan.

Terakhir tapi tetap jadi yang utama, terimakasih Tuhan Yesus untuk kesempatan dan kepercayaan kepada kami berdua untuk dapat melalui proses ini dengan seturut kehendakMu. Semoga di acara pemberkatan dan adatnya kelak akan jauh lebih bermakna dan dapat membuat kami menjadi keluarga yang taat kepadaMu.
Tuhan, tanpa Mu kami tidak akan dapat melangkah sejauh ini. Teramat aku sungguh begitu bahagia Tuhan, teramat sangat aku bersyukur.
Tuhan, Kau sungguh mendengar doaku dan sungguh menyusun setiap rencana dalam hidupku dengan begitu luar biasa. Sekali lagi terimakasih Tuhan Yesus .

#marhatasinamotday #marhatasinamot #adatbata #010518 #hariburuh #haripatahhatirukuntetangga #meandyouforever

“and this wonderfull day, He has made for us. We shoud be believe ini Him. He’s timing is perfect. And now, Am believe that. Thank You, God!”

 

Cimahi, 280920

 

Acha Samosir