Official Acha Viewers

Senin, 19 Mei 2014

selamat ulang tahun mama (:

hari telah berganti.
waktu pun telah lama pergi.
beranjak menjauhi angka ini dengan sadarnya.
beranjak melangkah dengan begitu cepatnya.
tak terasa setahun sudah Engkau melangkah di angka itu,
dan kini Engkau melangkah di angka baru mu.

"Selamat bertambah usia dan mengurangi jatah hidup setahun, Nyonya Sitinjak. Wanita luar biasa yang begitu tegas namun penuh cinta. We loves you so much!"


akhrinya di hari yang penuh rasa syukur ini, Engkau sekali merasakan nafasmu sendiri yang diberikan oleh Tuhan.
Engkau masih menyambut kami anakmu dengan penuh cinta kasih.
terimakasih mah, untuk segala sesuatu yang telah kau beri dalam hidup kami, terlebih hidupku.
Sungguh ini luar biasa bagiku.

Engkau melangkahkan kaki kembali, menikmati setiap rutinitas dan kegiatanmu,
melakukan lagi setiap hal-hal yang menjadi aktivitasmu.
Namun mungkin kali ini lebih baru, lebih luar biasa dan pastinya lebih baik lagi (harapku).
aku ingin kau selalu bahagia dimanapun kau berada mah.
adakah hal yang bisa membuatmu bahagia itu?
jika aku tahu sedikit saja bahagiamu itu apa, aku akan melakukannya mah.
sekalipun itu harus merenggut nyawaku.
akan aku lakukan!

sosok yang begitu lembut ku panggil dengan sebutan "mama"
ya kali ini Engkau terlihat lebih berbeda dari sebelumnya.
maaf aku belum bisa memberikan satu kebahagiaan utuh yang kau idam-idamkan mah.

tapi aku akan mencoba sekali lagi, bahkan akan terus mencoba sampai kau yakin apa yang aku berikan adalah kebanggaanmu.
Jangan pernah lelah menegurku dan memujiku ketika aku melakukan sebuah hal yang memang banyak memberikan kesan pada dirimu.

Aku tahu, aku bukanlah anak yang pandai mengucap kata sayang.
ataupun sekedar mengucapkan selamat ulang tahun padamu.
lidahku kelu, bibirku seolah terkunci rapat kala bertemu pandang denganmu.
inginku lakukan segala cara agar banggaku surgamu.
namun, aku masih kalah sama egoku sendiri.
aku masih larut dalam keras kepalaku ini.

do you know?
how much I love you mom?
thats really I love you so much!

Iya, aku seorang anak sulung yang terlahir bukan dari keluarga kaya.
yang mampu melangkahkan kaki ke tempat-tempat yang penuh dengan kebahagiaan semu itu.
aku harus berjuang. aku tahu.

di usia yang terus merengut bahagiamu.
di usia yang terus membuat kau tampak tua.
ketahuilah segala hal yang harus ku kedepankan adalah kebahagiaanmu.

berhentilah mengeluh, dan percayalah aku akan mencoba menjadi dirimu.
bahkan lebih baik darimu, mah.
stay strong!

semoga aku bisa memberikan bahagia itu, ketika engkau masih disini denganku.
dan masih bisa melihat aku dengan senyum bahagia sambil berkata:

"Aku sukses membesarkanmu nak.."


"karena cintamu cintaku tak akan pernah berhenti selamanya. Selamat ulang tahun, Mamaku. Kira-Nya Tuhan selalu memberkati, melindungi, membimbing dan menyertaimu sepanjang hidupmu. I love you..."

#latepost

Cimahi, 190514 13:30

APS

Pesan seorang ayah untuk anaknya di facebook!

Pesan seorang ayah untuk anaknya di facebook!
(bahan renungan)

Seorang pemuda duduk dihadapan laptopnya.
Log in facebook.
Pertama kali yang dicek ada inbox.
Hari ini dia melihat sesuatu yang tidak pernah dia perdulikan selama ini.
Ada dua pesan yang selama ini ia abaikan.
Pesan pertama, spam.
Pesan kedua...dia membukanya.

Ternyata ada sebuah pesan beberapa bulan yang lalu.


Dia pun mulai membaca isinya:

"Assalam'alaikum. Ini pertama kalinya Bapak mencoba menggunakan facebook.
Bapak mencoba menambah kamu sebagai teman, sekalipun sekalipun Bapak tidak terlalu paham dengan itu.
Lalu Bapak mencoba mengirim pesan ini kepadamu.
Maaf, bapak tidak pandai mengetik. Ini pun kawan bapak yang mengajarkan.
Bapak hanya sekedar ingin mengenang.
Bacalah!

saat kamu kecil dulu, bapak masih ingat pertama kali kamu bisa ngomong.
kamu asyik memanggil:
Bapak, Bapak, Bapak.
Bapak bahagia sekali rasanya anak lelaki Bapak sudah bisa memanggil-manggil Bapak, sudah bisa memanggil-manggil ibunya.

Bapak sangat senang bisa berbicara dengan kamu, walaupun kamu mungkin tidak ingat dan tidak paham apa yang Bapak ucapkan ketika umurmu 4 atau 5 tahun.
Tapi, percayalah.
Bapak dan Ibumu bicara dengan kamu banyak sekali.
Kamulah penghibur kami setiap saat.
walaupun hanya mendengar gelak tawamu.

Saat kamu masuk SD, bapak masih ingat kamu selalu bercerita dengan Bapak ketika membonceng motor tentang apapun yang kamu lihat di kiri kananmu dalam perjalanan.
Ayah mana yang tidak gembira melihat anaknya telah mengetahui banyak hal diluar rumahnya?
Bapak jadi semakin bersemangat bekerja keras mencari uang untuk biaya kamu ke sekolah.
Sebab kamu lucu sekali.
Menyenangkan.
Bapak sangat menginginkan kamu menjadi anak yang pandai dan taat beribadah.
Masih ingat jugakah kamu, saat pertama kali kamu punya HP?
Diam-diam waktu itu bapak menabung karena kasihan melihatmu belum punya HP sementara kawan-kawanmu sudah memiliki.
Ketika kamu masuk SMP kamu sudah mulai punya banyak kawan-kawan baru.
Ketika pulang dari sekolah kamu langsung masuk kamar.
Mungkin kamu lelah setelah mengayuh sepeda, begitu pikir Bapak.
Kamu keluar kamar hanya pada waktu makan saja, dan setelah masuk lagi, dan keluarnya lagi ketika akan pergi bersama kawan-kawanmu.
Kamu sudah mulai jarang bercerita dengan Bapak.
Tahu-tahu kamu sudah muali melanjutkan ke jenjang sekolah yang lebih tinggi lagi.
Kamu mencari kami saat perlu-perlu saja serta membiarkan kami saat kamu tidak perlu.
Ketika mulai kuliah diluar kota pun sikap kamu sama saja dengan sebelumnya.
Jarang menghubungi kamu kecuali disaat mendapatkan kesulitan.
Sewaktu pulang liburan pun kamu sibuk dengan HP kamu, dengan laptop kamu, dengan internet kamu, dengan dunia kamu.
Bapak bertanya-tanya sendiri dalam hati.
Adakah kawan-kawanmu itu lebih penting dari Bapak dan Ibumu?
Adakah Bapak dan Ibumu ini cuma diperlukan saat nanti kamu mau nikah saja sebagai pemberi restu?
Adakah kami ibarat tabungan kamu saja?
Kamu semakin jarang berbicara dengan Bapak lagi.
Kalaupun bicara, dengan jari-jemari saja lewat sms.
Berjumpa tapi tak berkata-kata.
Berbicara tapi tak bersuara.
Bertegur cuma waktu hari raya.
Tanya sepatah kata, dijajwa sepatah kata.
Ditegur, kamu buang muka.
Dimarahi, malah menjadi-jadi.

Malam ini sebenarnya Bapak rindu sekali pada kamu.
Bukan mau marah atau mengungkit-ungkit masa lalu.
Cuma Bapak sudah merasa terlalu tua.
usia Bapak sudah diatas 60 an.
Kekuatan Bapak tidak sekuat dulu lagi.
Bapak tidak minta banyak.
Kadang-kadang, Bapak cuma mau kamu berada di sisi bapak.
Berbicara tentang hidup kamu.
Meluapkan apa saja yang terpendam dalam hati kamu.
Menangis pada Bapak.
Mengadu pada Bapak.
Bercerita pada Bapak seperti saat kamu kecil dulu.
Andaipun kamu sudah tidak punya waktu sama sekali berbicara dengan Bapak, jangan sampai kamu tidak punya waktu berbicara dengan Allah.
Jangan letakkan cintamu kepada seseorang didalam hati melebihi cintamu kepada Allah.
Mungkin kamu mengabaikan Bapak, namun jangan kamu sekali-sekali mengabaikan Allah.
Maafkan Bapak atas segalanya.
Maafkan Bapak atas curhat Bapak ini.
Tetaplah ibadah.
Jaganlah hati.
Jagakah iman..

Pemuda itu meneteskan air mata, terisak.
Dalam hati terasa perih tidak terkira.
bagaimana tidak?
sebab tulisan ayahandanya itu dibaca setelah tiga bulan beliau pergi untuk selama-lamanya.


Copy right by KMK Polban.


Cimahi 190414 12:32

Minggu, 04 Mei 2014

Nightmare again!

"karna aku telah menulis satu nama abadi yang kerap membuat hatiku merasakan beragam gejolak rasa..."

kembali aku memimpikan kamu.
selesai aku novena, aku tertidur dengan terlelap karena telah habis tenagaku kali ini untuk aktivitas yang cukup melelahkan ini.

aku tertidur dengan pulasnya sekitar pukul setengah satu dini hari ini.
dan aku bermimpi kembali.
iya aku bermimpi buruk lagi tentang kamu.
dan ini terjadi pada malam yang berturut-turut. dan sungguh luar biasa mimpi buruk ini berkelanjutan, Ei.
berlanjut mengenai kamu yang benar memiliki kekasih.

aku terbangun tepat pukul 02:47 dini hari tadi.
aku terbangun dengan rasa sesak yang tiba-tiba saja menyergap hatiku.

aku bermimpi kamu. kamu yang begitu nyata dihati ini.
iya, kali ini pada akun media sosialmu.
ternyata di mimpi kamu memiliki Path, yang sekarang sudah trend sekali digunakan anak muda.

dengan nama Ei. aku melihat path mu bertengger disana.
aku melihat kau membuat beberapa kali status.
yang tertangkap dalam mimpiku adalah.

1. lagi sama si Epi nih, sayang banget sama kamu..
2. emang Epi calon istri banget, jago masak pula. rumah idaman banget!
3. terimakasih sayang buat hari ini (tag nama Epi)

rasanya nano-nano sekali memang.
entah harus apa saat ini, Ei.
masih nggak paham, kenapa ada nama Epi. siapa dia?
apa benar nama kekasihmu saat ini Epi?
ya Tuhan. aku mencintainya dan kali ini aku diberikan mimpi buruk lagi?

kemudian aku terbangun dari mimpi buruk itu, aku menenangkan hatiku.
berusaha untuk tidur kembali, namun ternyata airmataku terus menetes membahasi pipiku.
air mataku terus mengalir bahkan sangat deras dari sebelumnya.
ku putuskan untuk mendengarkan lagu, namun tak benar-benar membuat aku tertidur seperti sebelumnya.
aku tahu betul, aku benar-benar merindukan Ei.
iya.
ku putuskan untuk melihat pesan-pesannya yang masih ada tersimpan dengan terkunci pada handphoneku.
ku lihat lagi galeri foto dia yang ku bikin dalam satu album yang hanya tentangnya.
ku buka lagi kenanganku bersama nya, dan ini semakin memperparah tangisanku.
aku menangis bahkan sampai sesenggukan. mataku membengkak dan memerah, jantungku melemah, dan dadaku semakin sesak.
aku menangis sampai pada tahap tak mampu mengeluarkan suara lagi.

baru kali ini aku merasakan semenakutkan ini, Ei.
entahlah, aku tak paham mengapa kerap wajahmu begitu pekat dalam hati dan ingatanku.
aku tak paham betul apa yang harus aku lakukan sekarang, Ei.
aku begitu mencintaimu, tapi aku begitu takut mengharapkanmu kembali.
mimpi ini seakan membunuhku setiap kali aku mengingatnya.

entah rasa syukur yang harus seperti apalagi yang selalu ku ucap kepada-Mu?
terlalu banyak keluhanku selama ini memang, tapi kali ini aku bersyukur sekaligus aku juga berserah untuk semua ini.
pertanda apa ini Tuhan?
mengapa aku semakin takut?
mengapa aku semakin kalut?
apa ini jawaban dari setiap doaku tentangnya selama ini?
aku harus benar-benar merelakan dia pergi bersama kekasihnya?

aku tak tahu apa yang membuat aku bertahan sejauh ini memang, yang aku tahu aku mencintaimu dengan kesungguhan hatiku. sesederhana itu, Ei.

maaf Tuhan, aku terlampau lancang mencintai dan menyayangi makhluk ciptaan-Mu yang begitu luar biasa dan begitu sederhana untuk ku.
Aku mencintaimu, Ei.

"waktu yang begitu lama sungguh tak mampu membuat aku pergi. Rumahku tetap sama, alasanku pun demikian. Aku tak bisa pergi jauh lagi, Ei. Aku merindukanmu..."


Cimahi,040514 15:22

APS

Nightmare! ):

"karna wujud dari rasa cinta itu ikhlas..."

hari itu, aku sulit sekali untuk tidur. aku berusaha memejamkan mata, namun hasilnya sungguh sia-sia.
memang benar adanya, kali ini aku sedang merindukan sosoknya yang begitu pekat dalam ingatan.
entah perasaan apa namanya ketika waktu tak pernah menuntunku untuk bertemu dengan sosok itu, aku hanya bisa menikmati alunan suaranya dalam khayalanku saja.

aku melirik ke arah jam di handphoneku. ku lihat pukul 01.00 tertera disana.
sudah subuh pikirku. aku berusaha untuk memejamkan mataku.
ku coba sambil menyalakan lagu agar mampu membuat aku tertidur pulas seperti biasanya.

mungkin, dalam benakku baru saja aku tertidur pulas.
tiba-tiba saja  pukul 02.00 dini hari aku terbangun.
pipiku basah, dan aku tahu betul ini karena air mata.
air mata dengan penyebab yang sama.

aku bermimpi tentangmu lagi, dan ini terlampau buruk bagiku.
aku bertemu kamu, dan kamu hanya membisu didepanku.
aku tersenyum bisa melihatmu disini, disampingku. tapi nyatanya? kau sama sekali tak memberikan senyum itu kepadaku.
entah mengapa tiba-tiba saja keluargaku dan keluargamu bertemu.
tiba-tiba saja keluargaku berkunjung ke kediaman keluargamu.
Ya tepat sekali abangmu itu.

aku merasa seperti dekat sekali dengan keluargamu.
aku merasa seperti sudah mengenal dengan sangat lama.
aku merasa akrab dengan abang-abangmu, bahkan aku banyak bercerita kepada abangmu.
begitu juga keluargamu begitu ramah menyambut kedatangan keluargaku ini.
kami bersenda gurau, namun kau terlalu asik dengan duniamu.
kau terus tersenyum pada benda mati kesayanganmu itu. iya Handphonemu telah mengalihkan duniamu itu.
aku tak mengerti lagi untuk membujuk mu agar mau bercengkrama denganku.

dan kau tiba-tiba pergi yang entah kemana.
dan akhirnya aku putuskan untuk cerita pada abangmu mengenai hubungan kita ini.

lalu abangmu hanya berpendapat, bahwa aku harus bersabar.
aku harus terus menguatkan hatiku, karna Ia tahu, bahwa aku benar mencintaimu.
namun, abangmu sempat berkata bahwa kamu sudah memiliki wanita pilihan lain.
aku sempat kaget, namun abangmu hanya berkata.
"selama kamu punya cinta yang besar dengan kekuatan hatimu, ketahuilah itu modal utama, dek.."

aku tak tahu harus berbicara apalagi.
aku hanya menahan tangis untuk semua cerita kita.
iya cerita hubungan kita yang begitu penuh lika-liku.

seketika saja aku terbangun, dan rasa sesak menyelimuti hatiku.
aku begitu merindukan kehadiranmu saat ini, Tuan. aku begitu merindukanmu.

setelah aku berusaha menenangkan hatiku, aku kembali tertidur.
dan benar adanya mimpi itu berlanjut.

tiba-tiba saja aku sudah berada di kostanmu yang biasa aku kunjungi beberapa bulan lalu.
ada sahabatmu disana. aku bertanya tentangmu kepadanya.
dia hanya berkata sedang keluar sebentar.
tiba-tiba saja kau datang, tanpa basa-basi kau masuk dan hanya menyunggingkan sedikit senyum padaku.
kau meletakkan handphone mu di atas meja itu.

dan disana, rasa penasaranku timbul.
aku coba berkata padamu, untuk meminjam handphonemu dengan alasan meminta nomer.
lalu kau memberikan padaku.

tanpa basa-basi aku melihat galeri poto disana.

ada banyak foto perempuan memang.
dan benar ternyata masih ada foto ku terselip di handphonemu.
aku berhasil tersenyum sekali lagi karenamu.

namun, aku melihat ada beberapa foto wanita yang sama dalam pose yang berbeda.
aku rasa dia kekasihmu itu. aku teringat pembicaraan dengan abangmu sebelumnya.
aku lupa menghapal nama pemilik foto itu, padahal jelas betul sempat ada nama tertulis disana.
bahkan sebuah benda yang menarik hatiku untuk melihat apa itu.

tertulis sebuah pesan disana..

"untuk (nama penerima) Aku sayang kamu. semoga seneng ya..."

ini rasa sakit yang luar biasa memang, tapi aku memang sudah pandai sekali bersandiwara didepanmu.

lalu ku kembalikan handphone kesayanganmu itu, dipenuhi rasa sesak yang sungguh luar biasa ini.
tanpa menaruh curiga, aku mencoba seakan-akan tak terjadi apa-apa.
memang aku sudah hebat untuk bermain drama kali ini, dan selalu seperti ini.
dan dia tiba-tiba saja pamit pergi dan meninggalkan ku berdua dengan sahabatnya itu.

aku rasa dia akan bertemu dengan kekasihnya.

dan entah serba tiba-tiba saja, aku tiba-tiba mengirimkan pesana kepada seseorang yang benar-benar tak aku kenal. namun dia memiliki hubungan denganmu kala itu.
seorang perempuan yang aku lupa namanya, berkerudung dalam mimpiku kala itu.

"hei, Ei beneran jadian sama cewe itu?"
pesanku saat itu kepadanya.

"iya, ini siapa ya? kok tau?"
balasannya.

"temennya. kamu nggak suka sama dia emang? btw, tau dia kemana nggak ya?"
tanyaku sembari menyelidik.

"oh.enggalah aku kan temennya pacarnya. katanya sih mau ketemu si Dia. abis itu mau main sih. kenapa nggak nanya langsung saja?"
balasan sms nya masuk dalam waktu yang cepat.

ketika aku hendak membalas pesan smsnya, kemudian aku pun terbangun.
terbangun dengan airmata yang membanjiri pipiku ini.
dan kali ini aku tak mampu berkata apapun selain menangis.
aku tak mampu melanjutkan tidurku lagi.
pertanda apa ini? apa benar aku harus mengikhlaskan seikhlas-ikhlasnya sebuah perpisahan hanya untuk menunjukkan cintaku kepadanya?


"karena memimpikan mu dalam keadaan semenakutkan ini, membuat aku banyak bersyukur karena masih boleh memimpikanmu walau diselimuti ketakutan yang luar biasa ini...



Cimahi, 040514 15:01

APS

happy 122!

menginjakkan kaki di bulan ke 122.
ini sungguh luar biasa.

memang benar adanya perasaan ini sungguh ada meskipun entah kamu dimana dan bersama siapa sekarang, aku tetap masih terus mengenangmu, wahai cinta pertamaku.

jika saja kau tanya perasaan ini aku akan menjawab aku menyayangimu.
iya. dan akan selalu begitu.
hanya saja rasa sayang ini bukanlah menjadi rasa sayang untuk terus bersamamu selama hidupku.
bukan itu, mas.

hei.
4 Maret 2004 merupakan wujud nyata perasaan ini.
jika ini memang hanya perasaan yang saat saja, mengapa aku masih terus menyayangimu?
jika benar ini hanya cinta sesaat, mengapa saat saat ini aku masih terus menghitungnya?
benar adanya, aku mencintaimu.
benar memang.

setiap kali aku melihatmu, aku selalu bahagia.
selalu ada senyum yang mengembang disetiap hati melihat mu dengan sikap dinginmu itu.
iya diawali dengan sikap cool dan godeg yang membuat aku jatuh hati padamu.
dan itu terus berlangsung hingga saat ini.

kali ini ditanggal yang sama.
di angka ang ke 122.
tepat di hari Minggu.
aku belum bertemu dengan kamu.
entah, entah bagaimana kabar mu sekarang?
apakah kau sudah lebih membaik dari sebelumnya?
sudah sejauh mana kuliahmu kali ini, mas?

aku ingin. ingin sekali berada disampingmu dan terus memberikan semangat kepadamu.
tapi...
lagi-lagi aku tak memiliki keberanian sekuat itu, mas.
aku hanya bisa menunggu kabar bahagiamu sampai pada telingaku.
iya aku telah berjanji, tak akan menganggumu hingga kau menyelesaikan pendidikanmu yang sudah terlampau lama ini, mas.

dan di angka 122 ini.
aku hanya ingin mengucapkan selamat tanggal 4 lagi, mas.
doaku selalu menyertai kesuksesanmu sampai semua harapanmu bisa terwujud.
iya aku merindukanmu kali ini,
wahai cinta pertamaku.


"kamu yang entah sekarang sedang sibuk oleh kegiatanmu saat ini. Aku merindukanmu sangat, mas..."


Cimahi, 04 Mei 2014 14:31

APS