Official Acha Viewers

Minggu, 04 Mei 2014

Nightmare! ):

"karna wujud dari rasa cinta itu ikhlas..."

hari itu, aku sulit sekali untuk tidur. aku berusaha memejamkan mata, namun hasilnya sungguh sia-sia.
memang benar adanya, kali ini aku sedang merindukan sosoknya yang begitu pekat dalam ingatan.
entah perasaan apa namanya ketika waktu tak pernah menuntunku untuk bertemu dengan sosok itu, aku hanya bisa menikmati alunan suaranya dalam khayalanku saja.

aku melirik ke arah jam di handphoneku. ku lihat pukul 01.00 tertera disana.
sudah subuh pikirku. aku berusaha untuk memejamkan mataku.
ku coba sambil menyalakan lagu agar mampu membuat aku tertidur pulas seperti biasanya.

mungkin, dalam benakku baru saja aku tertidur pulas.
tiba-tiba saja  pukul 02.00 dini hari aku terbangun.
pipiku basah, dan aku tahu betul ini karena air mata.
air mata dengan penyebab yang sama.

aku bermimpi tentangmu lagi, dan ini terlampau buruk bagiku.
aku bertemu kamu, dan kamu hanya membisu didepanku.
aku tersenyum bisa melihatmu disini, disampingku. tapi nyatanya? kau sama sekali tak memberikan senyum itu kepadaku.
entah mengapa tiba-tiba saja keluargaku dan keluargamu bertemu.
tiba-tiba saja keluargaku berkunjung ke kediaman keluargamu.
Ya tepat sekali abangmu itu.

aku merasa seperti dekat sekali dengan keluargamu.
aku merasa seperti sudah mengenal dengan sangat lama.
aku merasa akrab dengan abang-abangmu, bahkan aku banyak bercerita kepada abangmu.
begitu juga keluargamu begitu ramah menyambut kedatangan keluargaku ini.
kami bersenda gurau, namun kau terlalu asik dengan duniamu.
kau terus tersenyum pada benda mati kesayanganmu itu. iya Handphonemu telah mengalihkan duniamu itu.
aku tak mengerti lagi untuk membujuk mu agar mau bercengkrama denganku.

dan kau tiba-tiba pergi yang entah kemana.
dan akhirnya aku putuskan untuk cerita pada abangmu mengenai hubungan kita ini.

lalu abangmu hanya berpendapat, bahwa aku harus bersabar.
aku harus terus menguatkan hatiku, karna Ia tahu, bahwa aku benar mencintaimu.
namun, abangmu sempat berkata bahwa kamu sudah memiliki wanita pilihan lain.
aku sempat kaget, namun abangmu hanya berkata.
"selama kamu punya cinta yang besar dengan kekuatan hatimu, ketahuilah itu modal utama, dek.."

aku tak tahu harus berbicara apalagi.
aku hanya menahan tangis untuk semua cerita kita.
iya cerita hubungan kita yang begitu penuh lika-liku.

seketika saja aku terbangun, dan rasa sesak menyelimuti hatiku.
aku begitu merindukan kehadiranmu saat ini, Tuan. aku begitu merindukanmu.

setelah aku berusaha menenangkan hatiku, aku kembali tertidur.
dan benar adanya mimpi itu berlanjut.

tiba-tiba saja aku sudah berada di kostanmu yang biasa aku kunjungi beberapa bulan lalu.
ada sahabatmu disana. aku bertanya tentangmu kepadanya.
dia hanya berkata sedang keluar sebentar.
tiba-tiba saja kau datang, tanpa basa-basi kau masuk dan hanya menyunggingkan sedikit senyum padaku.
kau meletakkan handphone mu di atas meja itu.

dan disana, rasa penasaranku timbul.
aku coba berkata padamu, untuk meminjam handphonemu dengan alasan meminta nomer.
lalu kau memberikan padaku.

tanpa basa-basi aku melihat galeri poto disana.

ada banyak foto perempuan memang.
dan benar ternyata masih ada foto ku terselip di handphonemu.
aku berhasil tersenyum sekali lagi karenamu.

namun, aku melihat ada beberapa foto wanita yang sama dalam pose yang berbeda.
aku rasa dia kekasihmu itu. aku teringat pembicaraan dengan abangmu sebelumnya.
aku lupa menghapal nama pemilik foto itu, padahal jelas betul sempat ada nama tertulis disana.
bahkan sebuah benda yang menarik hatiku untuk melihat apa itu.

tertulis sebuah pesan disana..

"untuk (nama penerima) Aku sayang kamu. semoga seneng ya..."

ini rasa sakit yang luar biasa memang, tapi aku memang sudah pandai sekali bersandiwara didepanmu.

lalu ku kembalikan handphone kesayanganmu itu, dipenuhi rasa sesak yang sungguh luar biasa ini.
tanpa menaruh curiga, aku mencoba seakan-akan tak terjadi apa-apa.
memang aku sudah hebat untuk bermain drama kali ini, dan selalu seperti ini.
dan dia tiba-tiba saja pamit pergi dan meninggalkan ku berdua dengan sahabatnya itu.

aku rasa dia akan bertemu dengan kekasihnya.

dan entah serba tiba-tiba saja, aku tiba-tiba mengirimkan pesana kepada seseorang yang benar-benar tak aku kenal. namun dia memiliki hubungan denganmu kala itu.
seorang perempuan yang aku lupa namanya, berkerudung dalam mimpiku kala itu.

"hei, Ei beneran jadian sama cewe itu?"
pesanku saat itu kepadanya.

"iya, ini siapa ya? kok tau?"
balasannya.

"temennya. kamu nggak suka sama dia emang? btw, tau dia kemana nggak ya?"
tanyaku sembari menyelidik.

"oh.enggalah aku kan temennya pacarnya. katanya sih mau ketemu si Dia. abis itu mau main sih. kenapa nggak nanya langsung saja?"
balasan sms nya masuk dalam waktu yang cepat.

ketika aku hendak membalas pesan smsnya, kemudian aku pun terbangun.
terbangun dengan airmata yang membanjiri pipiku ini.
dan kali ini aku tak mampu berkata apapun selain menangis.
aku tak mampu melanjutkan tidurku lagi.
pertanda apa ini? apa benar aku harus mengikhlaskan seikhlas-ikhlasnya sebuah perpisahan hanya untuk menunjukkan cintaku kepadanya?


"karena memimpikan mu dalam keadaan semenakutkan ini, membuat aku banyak bersyukur karena masih boleh memimpikanmu walau diselimuti ketakutan yang luar biasa ini...



Cimahi, 040514 15:01

APS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar