Official Acha Viewers

Kamis, 19 Januari 2017

Waktu yang tersisa! ):

akhirnyaaaaa hari yang ditunggu tiba juga..
jarum jam terus melangkah sampai saat ini haru tiba ditempat bernama perhentian.

entah harus dinamakan apa perasaan ini. anugerah? atau sekali lagi ujian?
yang aku rasakan saat ini hanya bisa berserah, berserah untuk segala sesuatu yang akan terjadi esok, lusa dan hari hari ke depannya.
aku mencoba untuk menikmati awal yang baru.
Ya, ini langkah yang baru, dimana harus pergi ke sebuah tempat yang bahkan aku sendiri tidak akan pernah sanggup membayangkan akan seperti apa nantinya.
tapi aku percaya kalau hanya membayangkannya saja, aku akan menjadi seperti orang yang gila, penuh dengan angan-angan.
dan kini aku harus menjalaninya, iya karena hidup harus dijalani bukan dibayangkan.
perlahan tapi pasti!

ada rasa khawatir dan mungkin isak tangis sekejap yang akan terjadi ketika aku pergi nanti.
berpamitan dengan kedua orang tua dan keluarga bukan hal yang mudah.
mungkin itu bentuk sedikit perasaanku. iya perasaan yang tak dapat ditebak kemana langkahnya.
aku hanya mencoba untuk sedikit mengencangkan ikatan dikepalaku, dan menguatkan sedikit ikatan dihatiku agar tidak berlarut kesedihan ini berujung.

aku, adalah aku yang selama hidup bergantung dengan ke dua orang tua ku, meskipun aku sudah pernah mengelilingi kota demi kota untuk beberapa lamanya, tapi tetap pintu kembali ku adalah orang tua.
Mereka lah segalanya bagiku. Mereka lah orang pertama yang selalu menjadi sumber kehidupanku.
Orang tua ku layaknya kota Bandung ini.
Bandung adalah segalanya bagiku, aku punya banyak kisah dan kenangan disana.
aku punya keluarga yang begitu mencintai dan menyayangiku, dan sahabat yang tetap ada dalam segala kisahku, bahkan sampai aku menulis blog ini aku benar benar bersyukur untuk segala hal yang terjadi dalam hidupku.

Bohong jika ku bilang aku sudah mandiri betul, bohong juga jika ku bilang aku siap untuk pergi,
masih ada rasa ragu walau sedikit, tapi aku harus menepiskan semua itu demi membunuh egois ku yang kerap hadir hanya untuk membuat ku tertawa sejenak.
aku sadar dan paham betul, bahwa ini bukan waktuku untuk bermain main lagi dengan waktu, bernostalgia dengan kenangan, dan mundur dari sebuah pertempuran.
Ya, aku harus maju. entah bagaimana caranya aku harus maju.

Aku harus meninggalkan diriku yang lama, dan menemukan diriku yang sebenarnya..
meninggalkan yang salah serta memperbaikinya dan mempertahankan yang benar.
meninggalkan segala bentuk kecewa, sakit hati, egois, keras kepala ku dan menggantikannya dengan kemandirian yang bersosialisasi.
Ya, aku harus maju.

Berubah?
setiap orang pasti berubah. tapi bukan berubah menjadi power ranger ya atau spidermen. HAHA
kita harus berubah menjadi pribadi yang bertumbuh dewasa.
dewasa memang sebuah pilihan. dewasa memang bukan terpatok oleh umur, dewasa juga bukan terlihat dari fisik. memang benar!
tapi pada kenyataannya ketika umur semakin tua, kita tetap harus berpikir akan seperti apa diri kita ini di masa depan, dan apa yang harus kita perbuat dalam hidup kita.
karena kita adalah manusia, yang memiliki pikiran untuk berkembang.
iya kita harus menjadi pribadi yang dewasa bagaimanapun caranya.

ada hal yang harus kita lepaskan dan tinggalkan ketika kita tahu, bahwa sesungguhnya kita tidak akan pernah bisa mendapatkannya.
ada hal yang harus kita raih dan capai ketika kita tahu, bahwa sesungguhnya kita mampu mewujudkannya dengan usaha yang gigih.
dan mungkin aku adalah orang yang harus melakukannya.
melepaskan yang harus dilepas dan meraih apa yang harus diraih.

aku pergi memang untuk masa depan, tapi point pertama aku pergi adalah aku harus pergi untuk memulihkan apa yang harus dipulihkan.
aku tidak bisa seperti ini lagi dan lagi. sekali lagi aku harus maju!

ini kali ketiga aku pergi.
pergi berkelana ke tempat tempat yang baru.
dan kali ini kepergianku adalah kepergian yang tidak ingin diketahui setiap orang.
dan kepergianku ini bukanlah sesuatu hal yang harus diketahui oleh orang.
aku bukan orang yang suka men-show up apapun, bukan orang yang suka mem publish apapun, dan bukan orang yang suka bercerita hidupku kepada orang-orang.
semuanya demi menjaga diriku sendiri. cukup keluarga saja yang mengerti aku.
aku pergi ke tempat dimana aku tidak akan menemukan orang-orang yang dekat denganku, orang-orang yang selalu ada dikeseharianku.
aku ingin menemukan orang-orang baru, mencari sesuatu yang baru, dan memulai segala sesuatu yang baru.
aku harus melakukannya.

aku memang belum yakin benar untuk melangkah, tapi Mama adalah orang yang selalu mendukung setiap keputusanku. Mama adalah orang yang selalu mendorongku untuk maju, Mama adalah orang yang selalu mendoakanku agar setiap hari nya aku menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
Dan mama lah yang selalu memberikan nasehat kepadaku agar setiap hal yang ku jalani selalu penuh dengan sukacita. Dan inilah yang meyakinkan langkahku untuk pergi, agar Mama dan keluargaku bangga bahwa anak perempuan pertamanya telah mampu mengambil keputusan dan mempertanggungjawabkan nya secara mandiri.

sedih?
tidak perlu diucapkan dengan lantang atau dituliskan dengan penuh emosi lagi.
karena memang pada kenyataannya aku sedih.
bagaimana bisa aku pergi meninggalkan keluargaku? sahabatku?
ditempat ini aku memiliki banyak cerita.
bahkan cerita sesungguhnya bahwa semakin besar, semakin dewasa kita akan tahu bahwa sahabat sahabat kita yang dulu selalu ada kini menghilang satu persatu.
dan aku sadar, bahwa hidup akan seperti ini.
dan sekarang aku bisa menghitung berapa banyak orang yang benar benar bersamaku dalam segala situasi ku ini.
hanya hitungan jari.
inilah proses sebuah kehidupan.
tapi bagiku itu bukan sebuah masalah, karena aku bersyukur.
semakin sedikit temanku, semakin besar penjagaanku kepada mereka.
semakin sedikit sahabatku, semakin besar pula manfaat yang aku rasakan.
karena bagiku "bukan seberapa banyak sahabatmu atau seberapa banyak temanmu, tapi seberapa besar kau bisa bermanfaat dan berguna bagi sahabatmu. dan seberapa besar peduli mu terhadap mereka yang kau anggap sahabat itu."
simple tapi menjadi mottoku.

aku tidak akan pernah tahu tempat baru ku akan seperti apa.
apakah rasa nyaman itu akan sama dengan tempat tinggalku?
apakah rasa bahagia itu akan sama dengan kota tercintaku?
aku tidak tahu, tapi aku tahu satu hal, aku akan menemukan sesuatu ditempat baruku.
aku akan melakukan sesuatu di tempat baruku, dan aku akan mendapatkan sesuatu di tempat baruku. iya yang baru!

kini waktuku ditempat tercinta ini hanya tinggal sebentar lagi.
aku harus pergi. mau tidak mau. siap tidak siap. bisa tidak bisa. aku harus pergi.
langkah ku akan ku temukan di tempat baruku.
semoga kiranya tempat yang baru akan selalu sama dengan tempat ku yang lama.
meski pada kenyataannya aku telah meninggalkan segalanya di Kota Bandung.
hatiku telah tenggelam dalam kota Bandung yang penuh dengan perasaannya.

selamat tinggal Bandung.
selamat tinggal keluarga, selamat tinggal sahabat.
aku pergi dulu ya.
sampai bertemu di waktu yang tepat.
aku akan selalu merindukanmu, Bandung!




Cimahi, 19 Januari 2017 12:34
 
 
 
 
 
 
APS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar