Official Acha Viewers

Minggu, 18 Maret 2018

28.01.18!

Puji Syukur kepada Sang Pencipta...
karena Nya menciptakan cinta dan sayang untuk kita.
dan ditiap susah dan senangku, cintamu tetap.
bahkan selalu ada dan ada.
terimakasih...

masih hal yang tidak pernah terbayangkan. sungguh.

hari ini, hari Minggu, hari dimana aku telah sah menjadi tunangan dari masa laluku.
iya, hari ini dia memberanikan diri datang bersama keluarga besarnya untuk melamarku.

rasanya seperti mimpi, dan aku tidak pernah berpikir bahwa apa yang sedang ku impikan, apa yang sedang ku lakukan, dan apa yang sedang ku doakan menjadi sebuah kenyataan.

BAHAGIA! ini yang aku rasakan.
benar memang aku bahagia. bahkan kalau ada kata yang bisa melebihi bahagia.
mungkin itulah yang tepat untuk aku gambarkan saat ini.

masih dalam keadaan yang tak percaya.
acara yang berlangsung siang hari hingga sore hari, berjalan dengan baik dan lancar tanpa ada halangan apapun.

Praise The Lord.

sejujurnya hari dimana dia memutuskan untuk pergi sejauh jauhnya, hari dimana dia menemukan seseorang yang baru, dan hari dimana aku memutuskan untuk meninggalkan nya serta kota ternyamanku untuk menghindari sekaligus memperbaiki hati ku sendiri.
aku sudah benar benar menghilang, dan aku sudah tak mendengar kabarnya di tempat ini.

meskipun ada rasa rindu terhadapnya, tentang apa yang sudah terlewati selama bertahun tahun lamanya.

dan perkataannya perihal kedatangannya di musim liburan lampau, kedatangannya yang ingin bertemu denganku. aku anggap hanyalah waktu liburan biasa saja, dan tak akan ada pembahasan apapun seperti lamaran ini.
dan aku pun masih menganggapinya dengan santai, bahkan menganggap dia hanya bercanda saja untuk datang menemuiku.

tapi tidak, dugaan ku salah.
dia benar benar datang, dia benar benar ada disini.

yap, dikota dimana setahun sudah aku disini dia datang lagi.

aku? jelas syok waktu itu. masih dalam keadaan tidak percaya.
ketika dia mengirimkan tiket penerbangan nya kepadaku.
bahagia? sudah pasti.
tapi berharap?
tidak. aku tidak berharap apapun.

dia mengunjungiku saja, aku sudah bersyukur dan berterimakasih sekali. :)


dan semenjak kepulangannya kembali ke kota ternyamanku, dan tentunya tempatnya mencari rizki.
dia menuturkan niat seriusnya terhadapku untuk menikahiku.

jelas saja aku hanya bisa tertawa waktu itu.


ketika sehari sebelum dia kembali menuju Bandung, dia meminta waktu untuk berdua berbincang bincang sebentar, karena ada hal yang ingin dia sampaikan waktu itu.

di warung Pepe di daerah jalan Kuta waku itu, kita sempet bercanda.
ngobrol ngalur ngidul sampe gak kerasa dari jam 11 sampai jam 6 sore eh setengah tujuh malem deh kayaknya waktu itu. HAHAHA

dari bahas kerjaan, rumah udah lunas apa belum, Bandung sekarang gimana bentuknya?
sampai bahas pernikahan..

dan ketika bahas pernikahan, jujur rasanya males. males kalo nanti endingnya bakalan ke ulang lagi hal yang seperti biasanya terjadi. hal hal yang bisa bikin sakit hati nanti muncul lagi.
karena sejujurnya aku sudah berhasil untuk move on walaupun lambat sekali langkahnya.
nggak apalah, yang penting maju. bukan begitu?

tapi enggak, waktu itu dia bahas pernikahan dan meyakinkan bahwa ini nyata dan bukan main main lagi.
aku masih inget bentuk wajah dan pandangan matanya serius.
dan menandakan benar adanya dia serius.

"aku sayang kamu. nggak tau rasanya sekarang beneran nggak mau kehilangan lagi. aku mau nikah sama kamu. aku mau serius sama kamu.."

"kenapa bisa?

"nggak tau. tapi kali ini aku serius dan aku nggak main main."

heniiiiing sekali waktu itu, aku spicles. aku syok.
rasanya pengen nangis banget waktu dia ngomong kayak gitu.

rasanya gak karuan, rasanya sakit banget waktu inget semua kejadian ketika aku sama dia berakhir dengan cara yang entah menyakitkan.
lagi dan lagi terulang kejadian yang seperti itu.

dan sontak saat itu juga, terlintas lagi kejadian terakhir ketika dia meninggalkan aku disaat rasa cintaku begiu besar terhadapnya. dan rasanya aku ingin menamparnya karena begitu gampangnya dia kembali dan mengatakan dia mencintaiku, setelah susah payah aku bangkit dan menghindari nya sejauh jauhnya. tapi lagi lagi dia kembali meruntuhkan perasaanku.

aku cuma bisa diam. diam mematung. tanganku dingin waktu itu, mataku sudah berkaca kaca. tapi yang keluar dari mulutku hanyalah

"kamu beneran? ini kita nggak lagi main reality show kan? yang sebentar lagi ada kamera lewat. terus suruh aku lambaikan tangan gitu?"

"enggak. aku serius."

"aku nggak tau harus bilang gimana sama kamu, aku juga gak menyangka kalau apa yang aku bayangkan kini jadi nyata. kamu tau nggak? kamu datang kesini aja udah cukup loh ngobatin rasa rindu aku. enggak perlu kamu bilang, kalo kamu mau nikah sama aku cuma untuk menyenangkan hati aku, yang nantinya kamu buat terluka lagi."

"udahlah dek, yang lalu biar lah berlalu."

"segampang itu kamu bilang?"

"ya karena aku sudah yakin dengan perasaanku terhadapmu."

"kenapa bisa kau sebegitu yakin denganku? kenapa?"

"entahlah. kemaren aku hanya ingin membuat mu jadi lebih baik. maaf mungkin sikapku keterlaluan waktu itu. aku nggak bermaksud seperti itu terhadapmu."

"dengan seperti ini, kamu jadi bisa lebih dewasa dek, dengan seperti ini kamu nggak manja lagi, kamu mau eksplor keluar kota. itu maksud ku."


"tapi itu menyakitkan ku."

"aku minta maaf ya. aku sayang kamu."

waktu itu rasanya langit sedang panas panasnya, udara panas dan membuatku semakin ingin menangis, lantas ku tahan karena tahu ini bukan tempatku. aku menyerah terhadap sikapnya.
aku hanya bisa berkata, IYA. dan setelahnya kami pun membahas masalah selanjutnya.

sepeti sinamot, acaranya mau bagaimana, desain undangan dan lain sebagainya sambil menikmati makanan kami dan juga tertawa berdua.

bahagia itu selalu simple memang, ketika aku bisa duduk berdua bersamamu, dipenuhi dengan candaan dan sukacita yang hanya bisa kita nikmati berdua. Iya, berdua saja.

singkat cerita dia pun kembali kekotanya dan menyiapkan acara untuk tanggal 28 January ini.

dan hari ini hari Minggu, 28 January 2018.

tanpa rasa ragu, tanpa ada suatu ketakutan lagi. Tuhan menuntun langkah kakimu bersama dengan keluargamu untuk datang menemui keluargaku meminta restu dan memohon izin untuk menikahiku.

sungguh, di hari ini, aku benar benar tidak bisa tidur siang, gelisah sekali rasanya.
berpikiran bagaimana keadaan disana, acaranya berlangsung seperti apa?
apakah semuanya lancar? apakah ada kendala?
apa yang dibahas pada acara tersebut?
ah rasanya gelisah sekali.

tapi sore hari dia pun mengabari semuanya sudah selesai dan berjalan dengan baik dan lancar.

PujiTuhan Haleluya, karena kita bisa melalui satu step dari sekian banyak step yang akan kita tempuh menuju kebahagiaan yang hakiki itu HAHAHA

aku percaya satu hal, semua indah pada waktunya.
mungkin ini yang Tuhan bilang mengenai itu dan ini cara Tuhan menjawab semua proses yang sudah dilalui selama beberapa tahun ke belakang.
dan benar proses tak pernah menghianati hasil. dan aku bisa merasakannya saat ini.

dan hari ini aku dan dia sudah melalui satu tahapan yang baik. semoga kedepannya akan selalu baik baik saja ya.

Tuhan memberkati rencana dan setiap proses kita.


Aku mengasihimu, kekasihku.

Eh, calon suamiku :)



Latepost.
B, 180318 17:23


APS 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar