Official Acha Viewers

Sabtu, 21 Februari 2015

setiaku, sudah pasti padamu.

aku tak pernah mengerti apa itu setia.

setia= setiap tikungan ada.

setia= selingkuh tiada akhir

terkadang aku ingin sekali meneriakan bahwa kedua pernyataan tersebut salah, tapi kembali lagi aku terdiam dalam waktu yang panjang bahwa aku pun tak pernah mengerti setia itu apa?

apa itu setia?setia itu apa?itu setia apa?

terkadang dalam hidup kita sering menemukan banyak orang yang mengatakan,
"kita harus setia supaya kelak kita juga dapetin yang setia."
apa mereka tahu setia itu seperti apa?

aku tak mengerti dengan jelas arti setia itu apa.
ketika aku berusaha berfokus pada satu hal, satu tujuan, satu impian dan tekun serta bersungguh-sungguh terhadap hal itu dan ketika keterfokusan kita membuat kita menjadi buta pada hal yang lain, bukankah itu bodoh?

sama hal nya dengan cinta.
 
selama ini, aku berusaha bertahan pada satu titik, tekun pada satu titik, berusaha pada satu titik, menyayangi dengan utuh pada satu titik, namun terkadang hasilnya tidak sesuai dengan kenyataan.
setia? ataukah bodoh?
mungkin keduanya, mungkin juga kita harus mengecek ke dalam hati sekali lagi,
apakah yang kita lakukan ini benar atau salah.
sebenarnya bukan salah, hanya tanpa sepengatahuan kita, kita telah melewati jalan yang salah,
yang seharusnya tidak boleh untuk kita lewati.

tapi kembali lagi.
kita fokus pada satu titik, dimana kita berharap titik itu dapat menyambut kita dengan baik, namun kenyataannya titik tersebut menjauh bahkan menghilang dari pandangan kita, apa yang harus kita lakukan?
apakah kita harus mengganti dengan titik yang baru?
ataukah kita menunggu titik tersebut menampakkan dirinya kembali?
apakah itu tanda kesetian kita sedang diuji agar mencoba sekali lagi dan sekali lagi sampai titik tersebut kembali?
ataukah kita seakan menjadi orang bodoh yang terus menerus menunggu titik tersebut kembali, padahal titik tersebut tak akan kembali?

mungkin ketika aku dihadapkan pada hal seperti itu, aku akan mengambil sikap setia.
setia pada kebodohan yang telah dibuat dengan sendirinya.
karena selama ini yang aku tahu hanya setia kepada satu, satu yang bahkan telah dengan jelas menyatakan ketidakmungkinan, satu yang dengan jelas menjawab kemustahilan akan terjadi lagi.
tapi aku masih dengan bodoh untuk menanti, menanti semua itu akan berubah menjadi sebuah jawaban "Ya", menanti semua itu akan berubah menjadi kepastian dari segala penantian.

apakah mungkin, kesetiaan dalam penantian itu akan membuahkan hasil?
ataukah kebodohan itu akan menjadi jawaban atas segala penantian?

entahlah, aku pun masih menunggu dan terus menunggu.
hasil apa yang akan menjadi jawaban dari semua ini.
tapi satu yang bisa aku lakukan.

"setia pada kebodohan yang terus menerus sampai hasil tersebut benar memberikan kelegaan terutama pada hati kecil ini.."

terimakasih sudah membuat aku setia hingga menjadi seorang yang bodoh karena menanti hasil yang entah sampai kapan harus ku nanti. semoga setiamu masih padaku.

setiaku, sudah pasti padamu.


Cimahi, 210215 01:00

with love,

Acha Samosir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar