Official Acha Viewers

Minggu, 08 Maret 2015

pertemuan itu (lagi)

apa yang paling membahagiakan selain sebuah pertemuan dingin yang seharusnya tak pernah terjadi dan kini terjadi lagi?
mungkin namanya sudah sangat bahagia dan beragam perasaan berkecamuk didalamnya.

aku tak pernah bisa menyangka bagaimana rasanya ketika melihat hujan turun dengan guyuran nya.
aku tak pernah bisa tahu bagaimana juga rasanya ketika melihat bintang dilangit yang bersinar begitu indahnya.
aku juga tak pernah mengerti betapa pertemuan dingin itu selalu bisa menghasilkan beribu perasaan.
senyuman selalu menjadi senjata utama bagiku, kebahagiaan itu selalu tercipta untuk ku,
dan terjadi lagi rasa gugup, nervous, gemeteran, panas dingin, selalu semuanya menjadi satu.
ada hal yang tak biasa yang tak pernah aku sadari yang baru saja terjadi.
dan aku baru sadar bahwa ternyata perasaan itu masih tetap ada dan benar belum hilang.
apakah mungkin Ia tidak akan pernah hilang?
masih menjadi misteri untuk ku.

tapi btw, aku tetap harus berterimakasih untuk setiap perasaan yang ada dan (masih) ada ini.
terimakasih kamu dan Pencipta kita, untuk waktunya sudah cukup untuk ngobatin semuanya!
seenggaknya beberapa pertanyaan dalam otak dan hati yang sebenernya (ingin) disampaikan namun akhirnya hanya bisa terpendam menunggu sampai saat nya tiba untuk dipertanyakan.
dan kini tanpa pertanyaan itu diajukan kepada nya, semuanya bisa terjawab.
aku lega.
terimakasih Tuhan.

memang tidak terduga sebelumnya, masih selalu menjadi misteri bagaimana perasaan itu selalu muncul, dan seketika pertemuan itu terjadi.
terasa bahagia sekali, meskipun ada segoret luka yang tercipta.
tapi setidaknya banyak hal yang membuat ku tersadar tentang cinta ini.
terimakasih.

bagaimanapun aku mencintainya dengan sepenuh hati, 
Tuhan yang akan mengkoreksi setiap cinta ini.
jika benar kita akan melangkah berdampingan dikemudian hari, jika salah kita akan melangkah bersama namun tidak berdampingan.
dan saat ini perasaan lega yang telah menyelimuti lebih kuat dari sebelumnya, hanya bisa ku berikan kepada sosok dirinya, membuat aku bercermin banyak.

apa yang salah dengan hati ini?
apa yang salah dengan diri ini?
dan apa yang salah dengan semua ini?

kini ku serahkan dia kepada Pencipta-Nya, Pencipta kita.
ku biarkan Pencipta kita meneliti dan memberikan jalannya sendiri bagi cinta kita.
banyak sekali cerita ini dan berharap kebahagiaan memang benar datang bagi kita berdua.
tapi berharap saja memang tak cukup perlu satu fase lagi dimana usaha itu diuji.
dan kali ini usaha aku sudah cukup sampai disini.
bukan aku ingin menyerah, tapi aku lebih mempasrahkan semua ini kepada Pencipta kita.
apapun keputusan Sang Pencipta kita, aku akan menerimanya meski perasaan ini telah kuat untukmu.

namun,
aku tahu satu hal.
Pencipta kita tidak akan memberikan sesuatu yang salah ataupun yang buruk kepada kta.
ketika kita telah berusaha dan berbuat dengan baik, pastilah semua itu juga baik adanya.

"pasrah adalah terminal terakhir dari setiap hal yang dilakukan seorang makhluk bernama manusia."

aku selalu bersyukur dengan segala tentang kita.
keunikan, kegilaan dan perbedaan kita mungkin selalu menjadi hal tersendiri yang aku impikan.
selalu ada cerita dibalik itu semua.
kamu selalu berhasil mengambil satu part dari cinta ini.
dan kamu juga selalu mampu menjadi sanggahan ku ketika aku tahu bahwa tak mudah meyakinkanmu dengan cinta ini.
serta kamu selalu menjadi ujung tombak aku menyerah namun kemudian aku bercermin, bahwa ternyata kebutuhanku ada padamu.
sosok yang dengan segala kepribadiannya mampu membuat aku jatuh cinta dan membuat aku merasa nyaman setiap berada disampingmu.
terimakasih untuk setiap rasa syukur yang ku panjatkan kepada Pencipta kita atas kamu dan aku yang (sempat) dipersatukan ini.
semoga (masih) ada celah untuk kita bersama dan berdampingan meraih tujuan bahagia itu.

teruntuk kamu.
terimakasih untuk waktu singkat yang benar aku maksimalkan.
maaf jika mengecewakanmu hari ini, aku tak bermaksud demikian,
aku hanya mencoba untuk menjaga hatiku agar tidak terlalu rapuh (lagi) oleh sikapmu yang dingin itu.
aku bersyukur ditengah rasa rinduku yang menggebu ini, ditengah segala perasaan yang ada untukmu,
aku masih bisa mengontrol setiap perasaan yang terjadi.
terimakasih untuk segalanya.
aku mencintaimu, dan segalanya tentangmu.
Tuhan memberkati!

"karena dan alasan adalah dua hal berbeda. jatuh cinta dan nyaman adalah satu paket kalimat yang jelas tertuju kepadamu. terimakasih kamu, pencipta dan semesta kita..."



Cimahi, 080315 23:43


Acha Samosir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar