Official Acha Viewers

Senin, 06 Mei 2013

Pelarian?

ada sebuah senyum tulus yang dia torehkan kala aku menjadi bagian hidupnya..

sebuah garis kehidupan yang mungkin pernah terjadi dalam hidupmu, dia ataupun mereka.
namun, ini sungguh terjadi padaku. ya padaku...

kisah ini telah terjadi beberapa tahun silam, namun saat ini hampir terulang kembali.

SMA kelas dua yang lalu aku ngeceng salah satu seniorku, ya seniorku ini penuh misteri.
kita deket hampir 3/4 bulanan.
tak kusangka akhirnya kami saling memiliki perasaan itu.
aku pun banyak bercerita pada salah satu sahabatku yang ternyata kenal dengannya dan dekat dengannya pula.
temanku ini perempuan..
selama aku dan sebut saja seniorku ini "mbe" semakin lama semakin dekat.
hingga pada suatu masa dimana memang seharusnya aku sadar, ternyata "mbe" berpacaran dengan teman dekatku ini.
rasanya hancur sih seperti berkeping-keping *oke ngawur* tapi sedih memang benar sedih sekali..
baru kali ini aku ngeceng diterbangin ke awan yang hampir jadian ternyata hancur dan pupus sudah.
padahal pengen deh ngerasain yang namanya jadian sama kecengan sendiri.
aku belum pernah ngerasainnya *oke skip*
tak bisa dipungkiri sih sakit hati emang ada, dan ngejauh serta diem ya aku lakuin.
hati sih sakit tapi marah kenapa ga bisa?

hem..
sampai akhirnya aku ketemu sosok lelaki yang menurut temen-temenku dan keluargaku sih oke ga ada masalah.,
tapi sayangnya aku sama sekali tak tertarik untuk itu.
hampir dua bulan aku dekat pria ini sebut saja namanya "sinaga" karna kebetulan dia memang orang batak.
dan ternyata tepat 17 Desember 2008 lalu dia mengajakku berpacaran?
oh Tuhan, mengapa secepat ini? pikirku..
tapi karna pada waktu itu aku masih labil, dan masih sangat kentara dengan kesedihan yang mendalam.

aku pun menerimanya dengan tujuan hanyalah semata-mata "PELARIAN" dan ga lebih dari itu..

sampai akhirnya resmi berpacaran..
dia pria baik, perhatian, romantis, penuh perjuangan.
aku bangga pernah diperlakukan seperti itu olehnya.
tapi mengapa? sedikitpun tak ada perasaanku padanya?
mengapa?
aku tak pernah sedikitpun membalas smsnya, aku tak pernah sekalipun mengangkat teleponnya,
aku tak pernah sedikitpun perhatian kepadanya, dan akupun tak pernah sekalipun mau bertemu dan berkencan dimalam minggu bersamanya..

setiap kali aku marah padanya karna perhatiannya yang terlalu menjenuhkan bahkan menjengkelkan.
setiap kali aku kecewa padanya kala teleponnya menggangguku yang sedang menikmati tidur siang atau tidur malam.
setiap kali aku jengkel dengan kelakuannya yang kerap menggangguku dengan menitipkan salam pada radio Mora walaupun hanya sekedar ucapan "selamat tidur hasianku, semoga mimpi indah. holong rohakku tu ho."
namun itu terasa memuakkan bagiku kala itu..

kenapa ini?
sebegini jahatkah aku hingga aku melakukan semua ini untuknya?
dia selalu mengingat setiap momen bersamaku,
dia selalu mengingat tanggal jadian kami.
dia selalu memberikan kejutan indah kala bersama.
bahkan terkadang ketika aku marah dan kecewa besar dia selalu mengunjungi rumahku dengan jarak yang bisa dibilang jauh dimana kala itu dia masih berseragam putih-abu.
yaa Banjaran-Cimahi dia lakukan semata-mata agar aku mau memaafkannya..

aku dan dia jarang bertemu, dan itu membuatku senang.
tetapi membuatnya tersiksa.
kamu hebat, bisa mengambil hati kedua orangtuaku..
selama ini belum ada yang berhasil loh B-)

bahkan saat ibuku dan kamu ulang tahun pada saat yang bersamaan, bukan aku yang menghampirimu tetapi kamu yang menghampiriku..
luar biasa.. hebat sangat hebat! :)

terkadang memang aku merasa rindu, rindu dengan semua perhatianmu.
terutama ketika bertengkar rasanya aku rinduuuu oh rinduuu. :D

suatu kali kita pernah lost contact hampir sebulan.
kau tau aku memang merindukanmu, tapi mungkin kerinduan ini bukan layaknya sepasang kekasih..
aku memang gengsi untuk bilang rindu. makanya lewat salah satu sahabatku aku memintanya menghubungimu.
dan ternyata kau merindukanku juga?
kau berkata kau ingin mengikuti keinginanku?
aku pun merasa tenang sekarang..
terimakasih banyak untuk semua cinta, pengorbanan dan kasih sayang selama ini ya.
aku merasa tak pantas mendampingimu yang banyak berkorban itu.
terutama saat kau berkata dihadapanku dan dihadapan kakamu

"sumpah de, baru kamu cewe yang bisa bikin aku rela apapun bahkan berkorban sampe seperti ini.. I love you"

ku pikir itu hanyalah sebuah gombalan maut yang kau berikan, tapi kakamu mengatakan dan membuat aku yakin dan percaya. terimakasih sekali lagi terimakasih..
namun, dua hampir dua tahun aku mencoba memberikan sayang ini mencoba mencintai kamu sepenuh hati.
tapi hasilnya nihil. entah..
sama sekali perasaan sayang itu tak muncul selain menjadi seperti abang sendiri.
bagaimana bisa? selama dua tahun ini aku mencoba mencoba dan mencoba memberikan kesempatan pada hatiku tapi tetap hatiku tak bisa menerimamu sebagai pasangan, sebagai kekasih hidup!

maaf, maaf dan maaf.
sampai akhirnya September 2010 kita resmi berakhir dengan alasan "aku ingin terus fokus dengan kuliahku" basi banget sih, tapi itulah kenyataan yang sebenernya..

dan kamu pun hanya berkata "apapun keputusan kamu, apapun yang kamu inginkan. terimakasih banyak untuk 1 tahun 9 bulannya. terimakasih untuk suka dukanya, terimakasih banyak ya wanita kecilku yang telah mengajarkan arti pengorbanan. sungguh, aku mendapatkannya darimu. Kelak kita bisa bersama aku pun sangat bersyukur! sukses untuk semua karir dan cita-citamu serta cinta yang akan tumbuh dalam hatimu kelak untuk dia yang kau sebut Cinta.. Tetaplah seperti ini de. Abang sayang samamu.."

setelah putus pun kita masih komunikasi kita masih ngobrol banyak dan juga kita masih membahas masalah hati kita masing-masing. :)
lega rasanya bisa ngomong segalanya sama kamu. lega rasanya aku bisa mengakhirinya tanpa kamu marah ataupun kecewa sama aku.
sedih sih tapi memang itu yang terbaik..

memang salah aku yang dari awal menjadikanmu pelarianku saja.
aku sadar sekarang  sesungguhnya jadian yang dengan tujuan pelarian itu hanya akan menyakiti kedua belah pihak..
aku benar-benar tertampar untuk itu..

dan kini ketika hal itu telah jauh dari kehidupanku.
aku selalu berpikiran untuk tak akan pernah menerima siapapun ketika hatiku mencintai yang lain.
dan aku pun selalu berprinsip untuk tidak akan pernah menjalin hubungan dengan kecengan.
cukup sebagai kecengan dan akan selalu begitu..

setahun aku berhasil melaluinya, namun saat ini semua itu kembali menyiksaku.
semua itu berbalik lagi kepadaku..
aku menemukan sesosok lelaki yang bisa membuatku merasakan kehadiran "CINTA PERTAMAKU" 
sebut saja makhluk itu bernama "abas godeg"
aku sulit untuk menolak sosok lelaki yang penuh dengan misteri itu. sosok lelaki yang penuh dengan tanda tanya itu.
dimana aku yang hanya mengawalinya dengan "ngeceng" dan kini aku sungguh-sungguh mencintai dan menyanyanginya. walaupun aku tak pernah tau seperti apa wujud cinta dan sayang itu??

aku mencintai sosok lelaki yang bahkan tak pernah bisa aku pahami.
aku sudah mencoba memahaminya, aku sudah mencoba mengikuti arah hidupnya dan berkorban untuknya.
namun, usahaku bisa dibilang kurang maksimal.
ya, aku terkena karma dari mantanku yang sebelumnya..
benar saja. aku dengan mantanku melalui masa pendekatan 2 bulan namun dengannya satu tahun lebih, dan aku menjalin hubungan dengan mantanku 1 tahun lebih namun dengannya hanya 2 bulan..
oh my God, ini benar-benar karma. karma yang buruk :'(

iya aku telah berubah dari mantanku yang sebelumnya hanya untuknya.
namun mungkin usahaku yang tak maksimal, atau memang belum berjodoh?
ya begitulah hidup memang selalu ada hal yang disesali dari apa yang telah dilakukan..

berhenti dari kehidupannya aku mengalami banyak perubahan.
perubahan yang bukan menjadi diriku namun aku menikmati diriku ini.
entah aku yang memang seharusnya seperti ini atau memang aku yang berusaha tampil maksimal untuknya?
aku pun tak tau soal itu..
dan kini ada sesosok pria yang jauh lebih baik darinya. pria yang bisa membuatku nyaman,
pria yang bisa membuatku menjadi diriku sendiri.
tapi lagi-lagi aku hanya menganggapnya sebagai abang dan tak bisa lebih dari itu.

hingga akhirnya dia menyatakan perasaannya. ingin aku pun menerimanya.
namun ku yakinkan hati ini bahwa aku masih mencintai dan menyayangi kamu..
tapi ternyata dia pun menjadikan orang lain sebagai pelariannya dan kemudian mengakhirnya karna tak dapat melupakan dan berhenti mencintaiku..

lalu, apa yang harus aku perbuat sekarang?
saat seperti ini aku membutuhkan seorang penyemangat untuk menyelesaikan ini semua.
dan aku membutuhkan kamu. tapi yang terjadi aku tak menemukan kamu dalam kehidupanku.
aku mengharapkan kamu tapi aku tak melihat harapan itu hadir dalam hidupku..

haruskah aku melakukan kesalahan (lagi) agar aku tetap merasa bahagia tanpa kesepian untuk situasi seperti ini saja??

4 komentar: