Official Acha Viewers

Selasa, 12 Agustus 2014

Mimpi Buruk (Lagi)

sudah lama sekali aku tidak meneruskan draft novelku, sudah hampir seminggu.
semenjak laptop ini berada dalam genggaman sang adik, aku tak bisa leluasa menggunakannya.
baru hari ini di malam ini aku bisa berkonsentrasi meneruskan perjalanan draft yang belum sempurna ini.

iya, aku memiliki cita-cita untuk menjadi penulis,
meski sebenernya aku bukan lulusan bahasa ataupun jurnalistik tapi aku ingin mencoba.

aku mengetik beberapa kalimat dalam draft itu, sembari melihat beberapa akun sosial ku yang memang ingin ku buka saat itu.
aku men scroll berandaku, melihat apakah ada yang aneh atau tidak disana sembari mencari ide untuk menuliskan kalimat-kalimat yang terhubung untuk menjadi satu bagian cerita.

malam ini aku merasa sangat dingin, ku ambil jaket dan ku pakai sembari menemaniku mengetik ratusan kata ini ditemani beberapa lagu yang mampu menarik ku kembali ke ingatan masa lalu, karena novelku kisah nyata aku ingin sungguh-sungguh memberikan kesan yang baik dan tepat di hati para pembaca nantinya (amin).

lima jam sudah aku duduk manis sambil memperhatikan laptopku yang berisi ribuan kata yang belum di edit secara sempurna, maklum beberapa hari aku mengabaikan ini semua.
tak terasa sudah jam tiga dini hari, aku mulai merasakan kantuk pada mataku.
ku selesaikan ceritaku pada satu bagian yang sudah menuju klimaks draft ini, kemudian aku mematikan laptopku dan segera menuju kasurku.

dini hari ini semakin dingin ku rasa, aku segera mengambil ponselku dan memasangkan earphone yang ku sambung pada ponselku dan pada telingaku.
aku mendengarkan beberapa lagu sebelum akhirnya aku tertidur dengan nyenyak.

sebelumnya aku berdoa dulu dan mendoakan dia yang berada jauh disana.
dia yang menjadi tokoh utama dalam setiap kesehatianku.
singkat cerita, aku tertidur dengan pulas.

aku terbangun dipagi tadi.
jam delapan pagi aku sudah bangun.
rasa enggan bergerak dari kasur masih terasa, aku masih dibalut dengan selimut dikamarku.
aku terbangun oleh mimpi buruk.
mimpi buruk yang lagi-lagi menghantuiku.
entah apa pertanda ini semua, aku hanya berharap ini hanyalah mimpi.
mimpi yang tidak akan terjadi.

aku bermimpi bertemu dengan sosok nya lagi.
iya dia yang sudah lama sekali tidak pernah bertemu.
dia yang sudah lama sekali tidak pernah berkomunikasi tiba-tiba saja hadir dalam mimpiku.

aku bertemu dengannya di salah satu rumah sakit bersama dengan salah satu saudaraku,
aku terkejut melihat perawakannya yang membelakangiku.
rambut keriting, pendek, dan terlihat agak gemuk.
aku tau itu dia, meski aku melihat dengan samar tapi aku tau itu dia.

aku kaget ketika mengetahui dia berada ditempat ini.
kebetulan aku dan saudaraku memang akan periksa ke dokter, tapi aku tidak ingat persis apa yang akan kami periksa.
yang jelas saudaraku memintaku untuk mengantarnya mengambil darah.
aku hanya ikut saja.
aku melihatnya berdiri dibelakangku.
aku terkejut dan langsung mengajak saudaraku keluar dari tempat itu.
sungguh aku benar-benar tidak sanggup melihatnya.

aku segera keluar dari tempat itu, ku pandangi dari jauh dia sedang membantu dokter untuk melayani pasien. dia diminta untuk memasukkan data atau sesekali membantu melayani dokter dirumah sakit itu.
sempat terpikir jika dia mengalami penyakit makanya dia datang ketempat ini, tapi dugaanku salah dia bekerja part time disini.
entah untuk apa uangnya tapi aku tau dia pasti membutuhkan uang besar jika sampai melakukan hal seperti ini.

sambil menunggu panggilan dan menenangkan hatiku, aku dan saudaraku berjalan dikoridor rumah sakit itu, aku melihat sekeliling rumah sakit untuk menghilangkan perasaanku padanya.
meski sebenernya itu hanya sia-sia, aku masih mencintainya saat ini.
aku duduk pada sebuah kursi bersama dengan saudaraku yang kebetulan pada hari itu menggunakan jaket dia yang masih ada padaku.
kebetulan saudaraku tidak membawa jaket sehingga ku pinjamkan jaketnya kepada saudaraku.

dia yang sedari tadi berada dalam ruangan tiba2 saja keluar ruangan.
ku lihat dia sedang mengangkat telepon dan berbicara dengan orang yang aku pun tak mengetahuinya dengan pasti.
tidak berapa lama, obrolan itupun terputus.
aku dan saudaraku masih membeku ditempat itu, dan tiba-tiba saja dia berjalan ke arahku.
tanpa memandangku, dia memperhatikan saudaraku yang mengenakan jaket yang tak asing baginya.

kaya kenal jaketnya ujarnya kemudian. iyalah kenal saudaraku mengiyakan. aku melihatnya, tersenyum kepadanya dan dia membuang muka kepadaku.
aku tak mengerti salahku dimana sehingga hubungan kami menjadi benar-benar tak baik.
aku tidak ingat betul dia berkata apalagi, karena saat itu aku sudah ingin sekali bangun.
namun mata ini enggan sekali terbuka. terasa berat sekali.

akhirnya aku dan saudaraku beranjak pergi meninggalkan dia ditempat duduk itu. aku berusaha tegar dan berusaha seolah tidak terjadi apa-apa.
aku menuju ruangan yang telah dipanggil. aku berdiri disamping saudaraku yang sebentar lagi akan diperiksa oleh dokter, dan kenyataannya ada dia dibelakangku.
aku tidak meliriknya sedikitpun dan tidak menoleh kepadanya, namun dia bisa dengan leluasa memandangku walau hanya dari belakang.
seusainya, kami disuruh menunggu hasil dan mengirimkan hasil kepada administrasi.
dia pun dipanggil oleh dokter yang entah untuk apa.
dia melewatiku begitu saja tanpa permisi.
ini sudah memperburuk hatiku, pikirku waktu itu.

kembali ke ruangan, masih ada dia disana yang sedang sibuk menulis tulisan yang aku pun tak tahu.
mungkin saja perintah dari dokter, tapi aku masih penasaran mengapa ada dia disini?
dan untuk apa dia bekerja disini?
apakah benar masa depannya sudah ada didepan matanya?
sehingga dia harus lebih memaksimalkan waktu untuk bekerja lebih giat lagi?

beribu pertanyaan hadir didalam kepalaku dan seketika buyar karena saudaraku mengajak ku langsung menuju administrasi.
setelah mengurus segalanya kami pun pulang.
aku pulang tanpa sempat berpamitan dengannya.
aku pulang dengan beribu pertanyaan dikepalaku.
dan aku pun terbangun dengan berbagai hal yang menghajar otak ku.
aku tak mengerti akan semua hal ini.

mimpiku yang tentangnya kembali hadir dalam wujud yang benar-benar menakutkan.
apakah ini memang yang akan terjadi?
apakah ini kenyataannya yang harus ku hadapi?
apakah ini pertanda bahwa dia  akan pergi jauh bahkan jauh sekali?
ataukan ini hanya sebatas mimpi bahwa aku sedang benar-benar merindukannya?
atau juga ini pertanda bahwa dia akan kembali lagi dan menyakitiku lagi?
aku tak mengerti Tuhan, yang aku tau hanya bersyukur
bersyukur karena aku boleh memimpikannya ditengah-tengah rindu yang menggebu-gebu ini.
thanks God.
(:


"karena mimpi tidak ada tolak ukurnya. semuanya terjadi begitu saja. terimakasih kamu.."

Cimahi, 120914 10:55

Tidak ada komentar:

Posting Komentar