Official Acha Viewers

Sabtu, 11 Januari 2014

cepat sembuh, Pak..

ketika aku sedang larut dalam kesibukanku menonton televisi.
aku sedang tertawa dan tersenyum sambil membayangkan aku berada dalam sebuah layar kaca.
beradu adegan dan bertemu pandang dengan artis kesayanganku?
oh mimpi.
mimpi in terasa tinggi.

tapi sungguh aku ingin sekali menjadi seseorang yang terkenal.
entah penulis, komedian aaupun artis.
rasanya ingin mewujudkan itu semua, tapi terlalu berat.
hem.
#okeskip

sesaat aku sedang disibukkan dalam kegiatan ku menonton sambil sesekali menunggu kantuk ku datang.
aku mendapatkan sebuah pesan masuk.
pesan masuk dari bapak?
iya dari bapak

"si bp sakit."

itulah isi smsnya, tapi aku yakin itu bukan sama sekali tulisan bapak.
dan nggak mungkin juga bapak curhat kalo dirinya sakit.
beliau adalah lelaki terkuat yang aku kenal.
beliau adalah lelaki terhebat yang aku punya.

kaget, shock dan nggak percaya.

ku balas pesan itu dan bertanya sakit apa beliau sekarang.

aku menunggu balasan pesan itu.
tapi semakin lama pesan itu tak kunjung datang.

dan tiba-tiba saja air mataku terjatuh.
awalnya aku menganggap karena film yang sedang ku tonton,
tapi ternyata lama-kelamaan air mata itu terus mengalir lebih deras.

ku putuskan untuk mencoba bertanya pada sang mama.
ku kirimkan pesan singkat ku dan bertanya keberadaan bapak.
dan betapa terkejutnya aku ketika aku mama mengatakan bahwa bapak sedang sakit.

"bapak sakit, ada dirumah. dia nggak mau kerumah sakit. udah dari minggu kemaren.."

"sakit apa ma?"

"biasa ususnya kumat."

jleb, seketika airmataku semakin mengalir.
aku lari ke kamar dan menangis disana.
aku membalas pesan mama dengan sejuta nasihat sambil aku menghapus air mata yang terus-menerus turun ke pipiku.

rasanya aku tak berguna.
tak bisa berada disamping bapak, ketika kondisi bapak seperti ini.
aku menangis dan terus menangis hingga sesenggukan.
entah mungkin aku terlalu merindukannya, hingga tak bisa menahan air mataku lagi.

iya aku sadar
selama aku disini, aku jauh dari pada-Mu Tuhan.
biasanya sebulan sekali minimal aku berdoa novena.
aku melakukan rosario.
tapi sekarang?
semenjak aku berada disini?
hal itu secara sadar hilang begitu saja.
maafkan aku Tuhan.
maafkan aku bapak.

bapak adalah orang paling berarti untuk hidupku.

berikan kekuatan untuk bapak melawan sakitnya Tuhan.
berikan kesembuhan untuk bapak melawan sakitnya Tuhan.
aku sangat mencintai bapak.

ulang tahun bapak, bapak dikasi kado penyakit sama Tuhan.
itu peringatan supaya bapak bisa lebih menjaga kondisi bapak.
itu pesan supaya bapak bisa lebih hati-hati dalam melakukan apapun.
kado yang paling pahit ya pak?
tapi percayalah, bapak bisa melewati ini semua..

bapak.
cepet sembuh ya, Pak.
meskipun aku jauh.
sungguh aku selalu mendoakanmu, Pak.
tunggu aku pulang Pak.

bapak.
cepet sembuh ya, Pak.
biar bapak bisa jalan-jalan bareng lagi.
biar bisa jemput aku nanti di bandara.
biar bisa becanda bareng lagi pak.
tunggu aku pulang, Pak.

bapak.
ccepet sembuh ya, Pak.
makan teratur pak.
jangan makan yang macem-macem dulu.
jangan sok jagoan dulu.
istirahat yang cukup.
makan obat yang teratur ya, Pak.
tunggu aku pulang, Pak.

sekali lagi cepet sembuh, Pak Samosir!
aku merindukanmu, Pak!



"pria yang baru saja merayakan hari bahagianya dengan kado penyakit. cepet sembuh, Pak. Aku sayang bapak..."


Kalimantan, 110114 07:52
APS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar