Official Acha Viewers

Kamis, 20 Februari 2014

Luka ini! :")

"dibalik cobaan ini masih terselip ketegaran dan keikhlasan yang aku jalani"

kepada sang Khalik yang berada sangat dekat denganku.
ketika mentari bersinar dengan indahnya,
ketika hangat pagi menyinari hati ini.
ketika niat yang tulus menyelimuti diri ini.
kembali lagi satu cobaan harus aku terima.

pagi hari tepat hari Rabu,
kala aku bergegas untuk mandi dan beraktivitas di pagi hari.
aku harus menerima satu cobaan lagi.
harus menerima satu masalah lagi dengan ujian yang menurutku cukup berat saat itu.

ketika aku hendak mandi, dan mengangkat air panas yang biasa ku gunakan itu.
tiba-tiba saja air yang baru saja mendidih itu mengenai mukaku.

aku terpeleset ketika mengangkat air panas menuju kamar mandi.
hingga tiba-tiba saja air panas yang ku bawa mengenai pipi kanan dan pipi kiriku.
dia juga mengenai telingaku, keningku dan juga tangan kananku.
aku merasakan panas dan perihnya air panas itu disekujur mukaku.

satu hal yang bisa aku lakukan.
"menangis"
mungkin terkesan cengeng saat itu.
tapi aku menangis karna aku tak mampu menahan rasa perihnya.

sontak ketika itu terjadi, aku terjatuh di kamar mandi sambil menahan isak tangis yang keluar karna telingaku terkena air panas kala itu.
aku duduk dikamar mandi dan tak bisa bergerak.
kemudian mama mengunjungiku dan menyuruhku keluar, lalu aku hanya bisa berkata kepadanya bahwa aku tak mampu.
dia menyuruhku keluar kamar mandi, membopongku dan menggeletakkanku dilantai.

seketika saja pendengaranku menjadi tak jelas.
kepala ku terasa pusing sekali.
badanku panas dan mukaku perih sekali.

ketika aku menangis mama kemudian hampir pingsan.
dia tak kuat melihat ku.
lalu ku hentikan tangisku, dan membuat mama supaya kembali sadar.
aku memberhentikan tangisku sambil berkata
"ampun ma, ampuuuuuun..."
kata-kata itu yang terus ku ucapkan sampai aku pulang dari rumah sakit.

aku langsung dilarikan kerumah sakit terdekat bersama kedua orangtuaku.

disana aku langsung dimasukkan ke dalam IGD.
aku menangis dan hanya bisa menangis.
dan dalam keadaan seperti ini mama selalu bisa menenangkan aku.
mama selalu bilang
"jangan nangis, banyak berdoa. jangan nangis, banyak berdoa.."

sumpah, pada saat itu aku sangat kecewa pada Tuhan,
sangat marah. sangat kesal.

di hari ini aku ingin pergi ke Pandu, berdoa dan memohon pada Tuhan apa yang belum Tuhan berikan sembari membeli barang-barang yang belum lengkap untuk ulang tahun Adams.
tetapi ternyata?
Tuhan punya rencana lain atas ini semua.
Tuhan punya harapan lain dengan cobaan ini.

jujur aku sangat kecewa, sangat marah.
tapi kembali aku merenung.
apa mungkin ini yang terbaik?
apakah aku tak pernah beruntung?
ataukah aku memang tak di ijinkan bahagia?
aku merenung dalam perjalanan ini sembari menahan isak tangis yang terus keluar dari mulutku.

aku tiba dirumah sakit dan langsung diobati oleh dokter-dokter disini.
mama dan papa selalu menemaniku.
selalu ada disampingku.
aku pun disuntik dan diberikan salep obat.
ketika obat sudah diolesi diseluruh muka, telinga dan tanganku.
aku mencoba tidur. mencoba memejamkan mataku sembari menunggu mama yang sedang menebus resep obat.

akhirnya aku, mama dan papa pulang dari rumah sakit.
tak banyak yang kami bicarakan.
aku masih dalam keadaan mencoba untuk memejamkan mata.
dan mama hanya berkata.
"ka, ka. kamu mah selalu ada ada aja cobaan teh. makanya lain kali hati-hati ya.
udah ikhlas, itu cobaan dikasih Tuhan biar kamu lebih hati-hati.. lumayan oleh-oleh dari Kalimantan ya kak.. untung aja nggak kena mata, kalo kena nggak tau bakalan kaya gimana kak.."
aku cuma bisa diem.

Tuhan, rasanya disini aku udah nggak berguna banget.
aku hina sekarang.
mukaku sudah berubah.
ingin rasanya aku marah pada semuanya.
ingin rasanya aku pergi jauh.
aku nggak ingin lagi ketemu sama siapapun kecuali keluargaku.
aku nggak ingin lagi ketemu sama siapapun yang nantinya bakalan bilang "kasihan" sama aku.
aku nggak ingin lagi ketemu sama siapapun yang cuma pengen tau keadaanku dan akhirnya mereka pergi jauuuuuuh sekali.

aku berharap ini semua mimpi.
dan aku tertidur, mungkin efek obat sudah menggerogotiku kepala dan otakku.
dan ketika aku terbangun, ini semua bukan mimpi.
ini semua nyata.
aku benar-benar merasakan rasa sakit dan perih yang teramat sangat.

oh Tuhan..
cobaan apalagi yang Kau berikan padaku?
cobaan apalagi yang harus aku hadapi ini Tuhan?
keikhlasan dan ketegaran yang seperti apalagi yang masih terus Kau uji?

ketika kakiku belum sembuh total.
ketika pekerjaan belum menghampiriku.
dan ketika wajah Adams masih terus membayangiku.
Kau berikan lagi aku cobaan siraman air panas yang mengenai mukaku?
indah Tuhan. indah sekali.
mungkin sekarang memang aku merasa paling hancur, paling hina dan paling tak berguna.
dan mungkin aku belum memahami apa yang Kau rencanakan bagiku.
tapi bisakah sekali ini kebahagiaan menghampiriku?
membuat hatiku tenang.
membuat senyumku mengembang seperti dahulu?
betapa sulitnya saat ini bagiku.

aku tau, diluar sana masih banyak yang lebih buruk dari penyakitku.

berulang kali mama mengatakan.
"kamu harusnya bersyukur, sakitmu nggak parah. diluar sana banyak yang sakit lebih parah dari kamu masih bisa bahagia. masih punya semangat tinggi..."

aku kadang ngedown kalau udah dikasih petuah kaya gini sama mama.
tapi mama benar, mungkin kemaren aku terlalu jauh dari Tuhan.
mungkin kemaren aku banyak dosa sama mama, sama papa.
mungkin kemaren aku terlalu banyak bergaya.
mungkin kemaren aku terlalu banyak membuat orang-orang kecewa.
mungkin kemaren juga aku banyak nggak bersyukur ama semua yang udah dikasih Tuhan.
dan ini cara Tuhan ngingetin aku.

setiap diolesin obat aku selalu meringis dan kadang bilang sama mama juga obatnya perih.
mama cuma bilang:
"mama nyari obat kamu kesana kesini supaya kamu bisa cantik lagi. supaya wajah kamu bisa bagus lagi. jangan banyak ngeluh kak. lakuin aja. yang namanya obat kan nggak ada yang enak.."

"aku nggak pengen cantik mah. aku nggak pengen wajah aku bagus. aku cuma pengen kembali normal. aku cuma pengen bahagia aja mah."

kenapa sesakit ini Tuhan?
kenapa seperih ini?

dan lagi-lagi mama bertanya sama aku.
"kemana temen-temen kamu? kemana aman? kok nggak ngejengukin kamu? kan sakitmu cukup parah?"

aku cuma bisa bilang
"peduli sama kasian itu beda tipis mah. itu sebabnya aku diem aja, aku nggak cerita sama mereka semua karna aku nggak mau dikasihanin mah. aku nggak mau. dan aku nggak mau juga ketemu sama mereka semua dan liat kondisi aku yang kaya gini. aku nggak mau.. aku cuma pengen mereka tau kalo aku sehat, baik dan kuat. udah itu aja mah.."

"NAH! emang harus kaya gitu kak. hidup itu keras. belajarlah dari pengalaman yang udah kamu dapet. nanti kamu bakalan tau siapa orang yang benar-benar peduli sama kamu dalam keadaan apapun.."


iya dari cobaan yang aku alami ini aku dilatih ketegaran.
aku dilatih keikhlasan.
aku dilatih kekuatan lagi.
aku dilatih untuk bisa sabar dan berhati-hati lagi.
aku dikasih tau tentang kepedulian itu seperti apa.
aku dilatih lagi untuk lebih bersyukur atas cobaan ini.
iya aku sekarang bisa paham tentang siapa yang peduli dan siapa yang hanya datang terus pergi lagi..

cobaan yang aku alami nggak sebanding dengan orang-orang yang menerima cobaan jauh lebih besar daripada ini.
tapi aku memiliki pengalaman dan pelajaran yang luar biasa dari kejadian ini.

sungguh aku sangat ikhlas menerima ini semua.
sungguh aku sangat tegar menghadapi ini semua Tuhan.
untuk setiap permohonan yang belum tercapai dihidupku.
untuk setiap cobaan yang Kau berikan.
aku ikhlas.
tapi aku sangat memohon Tuhan.
sangat memohon pada-Mu.
tolong jangan pisahkan aku dengan dia lagi.
tolong jangan jauhkan perasaan ini lagi.
aku membutuhkan dia Tuhan.
aku sangat membutuhkan dia.
aku belum benar-benar ikhlas menerima kehilangan ini semua Tuhan.
ini permintaan yang sungguh aku panjatkan pada-Mu Tuhan.
aku mohon..

terimakasih Tuhan untuk cobaan yang kau berikan sekali lagi.
aku ikhlas menerima semua ini.
aku tegar menghadapi semua ini.
terimakasih Tuhan..
terimakasih..








#traffic #pagi-pagi #perih #ikhlas #kuat #tegar #me

ini kondisi aku yang benar-benar aku rasakan saat ini.
semoga kuat.
selalu kuat.
dan selamanya kuat.

jangan ada yang bersedih, jangan ada yang nangis, karna aku nggak ingin kalian menangisi keadaan aku yang seperti..



Cimahi, 20 Februari 2014 20:31


APS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar