Official Acha Viewers

Sabtu, 22 Maret 2014

Iri?

Aku iri?
Aku manja?
Mungkin bisa dikata seperti itu.
Entah. 
Aku tak benar-benar mengerti apa yang sedang ku rasakan saat ini.

Ketika aku juga ingin merasakan sekali saja perhatian itu.
aku tetap tak bisa mendapatkannya :(

sekali lagi aku hanya bisa menahan tangis.
iya menahannya ketika bersama mereka.
namun ketika aku telah tak bersama mereka?
aku menangis kembali.
air mata ini kembali terjatuh untuk kesekian kalinya.

bukan. bukan aku lemah.
bukan pula aku cengeng.
tapi aku hanya merasa dunia sedang tak pernah berada dalam genggamanku..

iya.
kalo aku boleh bandingin hidup aku dengan hidup kedua adik aku.
kalo aku boleh bandingin perjuangan aku dengan perjuangan kedua adik aku.
BEDA. SANGAT BERBEDA.


entah.
aku yang terlalu perasa atau memang seperti itu.
rasanya sakit. iya sakit.

selama ini aku kuliah belajar mati-matian bukan hanya buat kebanggaan aku.
tapi juga kebanggaan orang tua, Mama dan Bapak.
selama ini aku kuliah berjuang mati-matian biar dapet IPK yang setidaknya membuat mereka bangga buang uang mereka untuk aku.
selama ini aku kuliah berusaha mati-matian supaya bisa mendapatkan nilai lebih dari nilai kedua orang tua aku ketika mereka kuliah.
selama ini aku selalu. selalu mencoba mengikuti apa yang mereka inginkan.
meski kadang aku masih saja melawan kehendak mereka karna ke egoisan ku.
tapi aku selalu berusaha membuktikan yang terbaik.
bertarung di perguruan tinggi negri Polban.
yang luar biasa sulitnya, mencoba mengikuti aturan yang ada.
kuliah dengan perjuangan yang menurutku berat.

hanya dengan berbekal sepeda motor dan uang saku Rp. 30.000/minggu.
bukan hal yang mudah untuk mengatur keuangan seperti itu.
aku harus banyak menabung agar kelak aku bisa memiliki uang untuk bermain bersama teman-teman ataupun untuk membeli keperluan kuliahku.
iya. aku tak mau merepotkan kedua orang tua ku lagi.
karna aku tahu beban mereka cukup berat.
bukan cuma aku yang ada dipikiran mereka, tapi kedua adikku juga.
kedua adik ku juga memerlukan biaya yang tak cukup sedikit.

aku mencari kerja ataupun mencari kegiatan agar uang saku ku cukup untuk kuliah dan tabunganku untuk bermain bersama teman.
banyak sekali hal yang pernah aku lakukan selama aku kuliah.
apapun aku lakukan yang penting aku tak meminta uang jajan atau keperluan sehari-hari pada kedua orang tua.

yang kemudian aku mencari dan mengumpulkan uang untuk membeli handphone.
dan dari SMA memang aku sudah rajin menabung, sehingga aku bisa membeli handphone pertamaku ketika aku menginjakkan kaki di bangku SMA dengan uang ku sendiri.
aku bangga. bahkan sangat bangga.
aku merawat handphone ku dengan baik. hingga saat ini 2014 hp ini masih bisa berguna.
meskipun banyak kerusakan ataupun keypad sudah pada rusak.
tapi setidaknya masih bisa terpakai.
aku masih bisa memakainya dan aku bangga.

dan kemudian ketika jaman sudah berganti menjadi androit dan blackbery.
akupun lagi-lagi ingin seperti teman-teman yang lain, dan kebetulan handphone ku juga sudah mulai koyak.
dan aku lagi-lagi mengumpulkan uang untuk membeli handphone itu.
lagi-lagi aku membelinya dengan menggunakan uangku sendiri.
aku bangga. bahkan sangat bangga juga masih bisa mencari dan membeli barang dengan uangku sendiri.

dan kini....
kedua adikku?
Ucok. 2 kali kehilangan handphonenya.
Melan 2 kali rusak handphonenya.
dengan mudahnya Mama membelikan mereka handphone dengan merk yang sudah cukup terkenal.

tidakkah mereka tau?
bahwa aku juga ingin sekali seperti itu.
menghilangkan atau merusakkan handphone agar bisa dibelikan yang baru dan ngetrend seperti itu Ma, Pak.
tapi apa?
bahkan aku minta untuk membeli power bank saja aku harus di kasih ceramah dari A sampai Z.
ketika aku harus berkumpul dengan teman-teman aku harus membereskan pekerjaan rumahku dulu.

iya aku tau. aku anak pertama.
aku tau aku harus kasih contoh yang baik.
tapi bisakah Kalian berlaku adil juga untukku?

jujur Ma,
aku mah nggak minta dibeliin handphone meskipun aku pengen banget Xperia Z1.
pengen banget Ma.
tapi aku tau. Handphone ku pun masih bagus.
masih bisa dipakai.
aku cuma ingin mama lebih memperhatikan Ucok dan Melan.

okelah Melan masih bisa ngejar sekolah yang bener.

tapi Ucok?
aku malu mah.
aku malu tau Ucok kuliah kaya gitu.
pulang larut malam kerjaannya begadang,
bangun seenaknya,
kuliah seenaknya nggak ada usaha buat banggain Mama sama Bapak.
IPK nya pun NASAKOM,
kerjanya minta uang.
handphonenya pun dua kali hilang.
dan sekarang dikasih Handphone samsung s3 mini.
Maaaaaaaaaaaaaaaaaaah :'( :'(
aku kecewa. aku kesel. aku marah.
tapi aku bisa apa?
aku cuma bisa nangis Mah.
aku nggak bisa bilang apa-apa lagi.

Melan?
okelah masih rajin belajar.
tapi uang jajan pun sudah banyak sekali.
belum lagi anter jemput.
handphonenya dua kali rusak.
dan sekarang?
mama dengan gampangnya beliin juga dia handphone bagus dan ber merek.

coba waktu aku?
terlalu banyak hal yang mama nasehatin buat aku.
terlalu banyak hal yang mama kasih petuah buat aku.
iya aku ngerti. aku paham mah.
tenang aja mah.
aku nggak minta apa yang aku pengen mama kabulkan.
aku cuma minta sedikit perhatian mama.
aku selalu berjuang untuk ngedapetin apa yang aku mau.
tapi mereka?
mereka bahkan nggak pernah ngebantuin mama.
mereka nggak pernah ngerasain sulitnya jadi mama.
kenapa mereka juga yang harus Mama sama Bapak kasih kebahagiaan?

aku ngerasa di anak tirikan Mah.
aku ngerasa perjuangan aku nggak sebanding dengan apa yang bisa aku dapetin.

dan kalo mama tanya apa yang aku pengen dan aku butuhkan.
aku cuma pengen mama sama bapak bahagia.
aku cuma pengen mama sama bapak nggak pernah marah-marah lagi.
aku cuma pengen mama sama bapak lebih ngejaga kesehatan kalian.
aku cuma pengen mama sama bapak menikmati hari tua kalian.
aku cuma pengen kuliah lagi dan aku cuma pengen sama aman lagi.
cuma itu mah.

makanya dari tadi mama nanya aku mau handphone apa?
aku cuma diem aja. aku cuma nahan nangis aku aja.
mama nggak bener-bener paham apa yang aku rasain.
mama nggak bener-bener peka sama apa yang aku pikirin.
mama nggak tau apa yang aku rasain kan?
aku kecewa sama mama juga, mama nggak akan bener-bener tahu.

aku nggak tahu caranya bilang.
aku nggak tahu mah.
aku cuma pengen dapet perhatian sekali lagi dari mama.
aku cuma pengen dapet perhatian sekali lagi dari bapak.
cuma itu mah permintaan aku.
nggak ada di pikiran aku ngebet banget sama Xperia Z1 ataupun handphone mahal lainnya.
nggak ada, Mah..
nggak ada, Pak.
cuma perhatian kalian sama apa yang ada dalam hatiku.
cuma kepekaan kalian sama apa yang ada dalam pikiranku.

maaf Mah, maaf Pak.
aku harus ngebuat Mama sama Bapak kecewa lagi sama tingkah aku yang kaya anak kecil ini kan?
aku minta maaf.
aku nggak tahu apa yang harus aku lakukan.
iya mungkin aku iri.
aku sirik. aku manja. aku ngeselin. aku nggak tau diri. aku nggak tau diuntung. dan aku juga emang nggak bisa ngerasain jadi mama.
aku minta maaf Mah. aku minta maaf Pak.


"untuk hati yang sedang terluka karna kecewa dan iri yang berlebihan. aku minta maaf kepada kalian yang kusebut Orang Tua..."


Cimahi, 220314 23:40
APS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar