Official Acha Viewers

Sabtu, 12 April 2014

ini rumit? part 1

rumit, mungkin terlalu rumit untuk menjelaskan sesuatu yang memang aku pun tak jelas bagaimana kisah sebenarnya..
ya pertemuan antara seorang lelaki dan seorang perempuan memang kadang dikaitkan dengan masalah rasa.
entah apapun jenis perasaannya.

dua tahun yang lalu, seorang perempuan bernama Tya hanya bisa mengagumi sesosok lelaki yang lebih muda darinya bernama Adi.
lalu entah dari mana asalnya mereka bisa menjadi dekat satu sama lain, mereka bisa saling bertukar pikiran dan akhirnya mereka pun saling jatuh cinta.
iya, tidak bisa dipungkiri memang.
komunikasi yang intens itu dapat menumbuhkan perasaan satu sama lain.
memang..

suatu hari di 6 Juni 2013

"aku punya satu permintaan sebelum aku pergi.." Tya berucap

"apa itu?" Adi menanyakan dengan serius.

Tya pun mengucapkan permintaannya kepada Adi,
"aku pengen nonton, aku pengen main dan aku pengeen... "
dan tiba disatu permintaan. Tya sempat terdiam dan kembali melanjutkan permintaannya.
"aku pengen sebuah kejelasan.."
Tya menghembuskan nafasnya ketika menyebutkan permintaan terakhirnya.

"maksud kamu? kejelasan seperti apa?" Adi bertanya sambil menatap wajah Tya dengan seksama.

"ya hubungan kita. aku pengen tahu perasaan kamu gimana?"

"apa ini nggak terlalu cepet untuk itu? Adi menanyakan apa yang sedari tadi ada dalam pikirannya.

"iya, tapi aku pengen jelas aja. aku pergi jauh loh. bukan cuma sehari dua hari juga. tapi untuk 40 hari ke depan.."

akhirnya Adi membawa Tya ke atas kosan nya. dan melihat begitu indahnya suasana Dago Bandung malam itu dihiasi bintang yang terang dilangit.

dan disitulah Adi mengutarakan isi hatinya pada Tya.

"aku sayang sama kamu.." ucap Adi sambil memegang tangan Tya.

"hahaha. bercanda aja.." Tya tertawa sambil gugup menatap mata Adi.

"kan kamu yang bilang minta kejelasan. perasaan aku memang belum sepenuhnya yakin, makanya tadi aku nanya sama kamu apa ini waktu yang tepat? tapi aku bener-bener sayang sama kamu. jadi sebelum kamu pergi jauh, ada baiknya kan aku mengutarakannya sekarang?"

"kamu serius kan?" Tya masih mencari jawaban kedalam mata Adi.

"aku serius. aku sayang kamu.." jawab Adi seolah meyakinkan apa yang harus ia yakinkan kepada perempuan yang ia sayangi.

"aku juga sayang sama kamu.." Tya memeluk Adi dengan penuh kemesraan.


alkisah mereka pun memulai cerita dan perjalanan hidup baru dengan berjanji untuk saling mencintai satu sama lain.

mereka mampu melewati hari demi hari, bahkan saat mereka dalam posisi yang jauh satu sama lain, mereka masih bisa saling menjaga cinta mereka.
memang tak semuanya berjalan sesuai dengan keinginan mereka, namun karna cinta yang menguatkan pribadi-pribadi mereka untuk saling menguatkan satu sama lain.

entah berapa banyak pertengkaran kecil demi pertengkaran kecil yang mereka alami.
tapi mereka masih bisa menguatkan satu sama lain, mereka masih bisa saling memaafkan dan menurunkan keras kepala mereka masing-masing.

setiap keegoisan yang terjadi mampu mereka lalui.
meskipun Tya harus mengalah terhadap sikap keras Adi.
dan meskipun Adi harus bersabar dengan tingkah kekanakan Tya.
mereka masih mampu untuk berjalan terus.

visi dan misi mereka yang belum sepakat untuk menemukan satu titik tujuan bersama, namun mereka masih mau untuk terus menyatukan apa yang menjadi harapan dan keinginan mereka.

hingga tiba disuatu masa.
sebut saja masa itu masa jenuh.
karna setiap pasangan yang sering bersama, sering mengalami percecokkan dalam sebuah hubungan akan mengalami masa "jenuh" atau masa untuk saling intropeksi satu sama lain.

Februari 2014

beberapa hari terakhir ini Adi memang sulit untuk dihubungi, entah penyebab apa Tya masih belum mengetahuinya.

"kamu kemana aja sih? kenapa nggak pernah ada kabar?"

"heeeeeh."

"Adiiiii"

"kamu bisa liat whats app tapi nggak bisa buat bales. walaupun cuma sebentar doang.."

"mau sampe kapan kaya gini Di?"

Tya mencoba menghubungi Adi, mencoba terus mengirimkan pesan baik pesan singkat maupun whats app, terus menguhubungi keluarga Adi.
karna ketergantungan yang sering diberikan oleh Adi, kini Tya merasa sangat kehilangan. dan sangat rapuh dengan sikap yang ditunjukan oleh Adi.

akhirnya Tya mengunjungi kosan Adi.
belum ada tanda-tanda Adi ada di kosan. akhirnya Tya memutuskan untuk mengirimkan pesan kepada Adi sambil menunggu kehadiran Adi.

"Di, aku dikosan kamu. kesini ya.."

Tya menunggu balasan pesan dari Adi. namun hingga setengah jam tak ada kabar dari Adi.

tak lama teman satu kosan Adi menyuruh Tya untuk masuk ke dalam kosannya.
Tya setuju, sembari menunggu balasan Adi.kebetulan juga hape Tya sudah hampir mati. ya itung-itung ikut nge charge juga.

Tya sibuk memperhatikan layar handphone nya yang tak tetap tak ada pesan masuk disana.
tak ada satupun dari keinginan Tya yang bisa terwujud. tapi Tya tetap bersabar untuk menunggu.
terus menunggu kehadiran Adi yang bisa segera menjelaskan perasaannya yang begitu galau karna sikap yang diberikan oleh Adi.

sekitar dua jam Adi pun datang.

Adi melihat sosok Tya disana, Adi kemudian masuk ke dalam kosannya.

Tya mengikutinya dari belakang.

"kamu kemana aja? kenapa nggak pernah ada kabar?"
tanya Tya dengan emosi yang masih ditahan.

"aku lagi sibuk."
Adi menjawab dengan tatapan geming

"sesibuknya kamu, harus sampe kaya gini ya?

Adi tak menjawab apapun.

"seharian ini ngapain aja?" Tya bertanya lagi. berharap ada obrolan baru bagi mereka.

"ya kuliah lah. aku lagi sibuk sama tempat KP aku."
jawab Adi sekenanya.

"oh, jadi kamu KP dimana Di?"

"belum tau. aku dapetnya di Surabaya. tapi aku masih usaha buat di Bandung.."

"iya yaudah semangat ya.."

"aku stres. aku mau punya anak ntar dimasukin ke militer gitu ah.."

"kok gitu sih? ya jangan dipaksa juga. kalau anaknya nggak mau gimana?"

"ya nggak mau tau..."

Tya pun menangis mendengar pernyataan Adi.

"bercanda kali, lagian anaknya aja belum ada kan? cengeng ah.."

"ya kamu bercandanya kelewatan ah.."

"ya udah jangan nangis. makan aja yuk? laper nih.."

akhirnya mereka berdua makan. dan setelah makan Tya pulang kerumah.
meski suasana sudah mulai mencair tapi masih ada kejanggalan yang dirasakan oleh Tya untuk Adi.

setelah Tya pulang kerumah, Tya mengabari Adi.
iya mereka masih terlihat bercakap-cakap untuk saling mengobrol satu sama lain.
namun ternyata beberapa hari kemudian, Adi mendiamkan Tya kembali.

iya mendiamkan Tya kembali. dan Tya kembali bermonolog ria~

setelah beberapa hari berlalu, setelah Tya lelah bermonolog sendirian, akhirnya Tya mengubungi ibu Adi.
dan ternyata Adi ada dirumah, baru saja pulang dari rumah sakit.

Tya berkunjung kerumah Adi, sekedar untuk mengecek keadaan Adi.
Adi kaget, namun dia sangat bahagia sebenarnya, hanya saja dia menutup perasaannya.

"kamu kenapa lagi, Di? kenapa nggak ngabarin aku?"
Tya terlihat sedih melihat keadaan Adi.

"nggak apa-apa kok. kamu ngapain kesini?"
Adi menjawab masih dengan tatapan datar

"ya menurut kamu, aku ngapain kesini? ya aku ngejenguk pacar aku lah. kamu pikir aku ngapain kesini?"
Tya menjawab disertai sedikit emosi yang telah lama dipendamnya.

"kamu nggak suka? yaudah aku pulang ya."
Tya mengakhiri kata-katanya.

"jangan, disini aja.."
akhirnya Adi luluh juga

dan Tya merasakan rasa sayang Adi yang begitu tulus.
iya Adi menyayangi Tya, hanya mungkin ada beberapa hal yang masih ada dalam pikiran Adi yang bisa bersikap seperti itu kepada Tya.

mereka masih bisa tertawa, masih bisa berbincang-bincang, dan masih larut dalam kemesraan yang mereka telah sepakati dulu.
nggak lama akhirnya Tya pulang kerumah.
rindu yang sedikit terobati memang memberikan dampak positif kan?
setidaknya untuk malam ini..
ucap Tya dalam perjalanan pulang kerumah dan akhirnya Tya tertidur dengan indahnya.

"jadinya KP dimana Di?"
pesan terkirim kepada Adi.

"buah batu.."
jawaban Adi

"jadi apa?"
kembali Tya bertanya.

5 menit berlalu, 10 menit berlalu. namun tak ada jawaban dari Adi.

kembali monolog
*ucap Tya suatu hari.

next story di ini rumit part 2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar