Official Acha Viewers

Rabu, 16 April 2014

twenty two for me?

twenty two?
wooooooow!
how a great life in this day?
be a mature? be a the best?
it was definitely mom, dad.

hari ini?
hari Rabu seperti hari Rabu biasanya kok.
hari yang sama punya waktu 24 jam.
tak perlu ada yang istimewa dihari ini.
bersyukur di angka hidup yang baru.
itu yang utama dan harus dilakuin.
22 itu bukan angka yang cukup kecil.
ya angka baru, angka yang harus mampu melebihi dari angka 21.

ada sedikit perasaan sedih dan kecewa memang,
entah aku terlalu perasa atau memang ini adalah kenyataan pahit yang harus aku telan bulat-bulat?
apakah itu larut untuk kita rasakan?
bukan sebuah harapan memang, tapi aku harus percaya.
percaya bahwa segala keindahan yang Tuhan ciptakan akan datang di suatu hari yang bahagia ini.
iya sekali lagi bersyukur adalah kunci utamanya.

aku boleh sedikit sharing?
iya jika saja aku boleh memilih hidupku.
aku menginginkan hidupku bisa ku atur sesuka hati, layaknya film ftv yang selalu diputar berulang kali dan berakhir dengan bahagia.
aku ingin sekali memiliki hidup yang ajaib, layaknya film kartun di televisi yang selalu diputar berulang kali dengan segala keajaiban didalamnya, seperti doraemon ataupun mungkin spongebob.
iya aku sering mengkhayalkan bagaimana rasanya aku memiliki hidup yang seperti itu.

aku seorang wanita yang dilahirkan paling tua.
aku memiliki dua orang adik yang keduanya masih memerlukan aku.
entah dalam benakku memang kadang timbul rasa iri.
iri kepada kehidupan kedua adikku.
iri kepada kehidupan sahabat dan temanku.
iri kepada kehidupan orang diluar sana yang dengan mudah mereka menikmatinya.
terkadang aku ingin sekali menikmati hidup ini.

iya mungkin di luar aku selalu terlihat seolah baik-baik saja.
aku terlihat begitu menikmati kehidupan yang ku jalani ini.
aku terlihat tegar
aku terlihat luar biasa.
bahkan mungkin aku terlihat selalu bahagia.
entah, pandai bagiku menyembunyikan semua itu.
entah mengapa pintar bagiku membuat orang menganggapku sebagai pribadi yang begitu terlihat penuh sukacita.
apapun perasaanku aku selalu mampu untuk membohongi mereka yang memang tak mengenal ku secara mendalam.
iya, aku hanya ingin mereka bisa tersenyum kala bersamaku.
aku tak ingin menambah beban mereka dengan masalah yang menjerat hidupku.
aku hanya ingin mereka melihat dunia dengan penuh keindahan kala bersamaku, meskipun hati mereka sedang rapuh atau sedih.

karna bagiku "membahagiakan orang yang menyayangiku itu perlu, dan membahagiakan orang yang aku sayangi itu harus.."
dan bagiku senyum adalah salah satu cara tulus untuk membuat mereka terlihat bahagia dengan kehidupanku.

tapi ternyata.
kali ini aku boleh merasakan sedih?
apa aku boleh menangis?
apa aku boleh sedikit berkata Tuhan tak adil bagi diriku?
apa aku memang harus ditakdirkan hidup dengan perjuangan?
jawabnya mungkin memang Iya dan akan selalu Iya.

tersadar aku ketika hari ini tiba, hari yang hanya setahun sekali.
hari yang aku pikir akan ada senyum yang tercipta.
ternyata dada ini terasa sesak, bahkan sangat sesak.
berbeda dari sebelumnya memang, ini hal yang paling menyedihkan untuk ku.
menangis mungkin memang jadi alasan satu-satunya untuk ku saat ini.

aku masih selalu melihat ke atas memang.
melihat kedua adik ku yang masih begitu diperhatikan oleh kedua orang tuaku.
yang begitu masih diberikan kebebasan dan jarang untuk mengerti kedua orang tua ku.
entah mengapa hampir separuh tanggung jawab dilimpahkan padaku.
entah mengapa hampir separuh kegiatannya diserahkan padaku.
iya aku paham.
sebagai anak tertua, aku harus mampu.
aku harus patuh, meski sesekali aku mengeluh kepada mereka.
tapi akhirnya aku melakukannya juga.
aku sadar, jika aku mengeluh sama saja aku merusak satu senyum mereka, dan aku berdosa.
iya aku tahu.
aku tahu apa yang telah aku lakukan dalam membantu mereka, tak sebanding dengan apa yang telah mereka berikan padaku.
pantang bagiku melawan apa yang mereka minta, walaupun masih malas tapi aku selalu melakukannya.

21 tahun silam, mereka selalu mengajariku banyak hal.
mereka dengan rela mengorbankan segalanya untuk ku. untuk kedua adikku.
aku yang masih sering melawan dan merebut kebahagiaan mereka demi kebahagiaanku.
mereka yang dengan rela menungguku ketika aku pulang larut malam,
mereka yang dengan rela membiarkan bahagianya terenggut demi kebahagiaanku.
mereka yang dengan rela mendoakanku meskipun aku tak pernah mendoakan mereka.
aku tahu, aku tahu.
tapi ternyata kehidupan yang orang lain miliki, sungguh luar biasa.
luar biasa membuat aku iri.
aku ingin sekali seperti mereka.

terkadang:
aku ingin bermanja-manja dirumah dengan menghabiskan waktuku sesuka hatiku.
aku ingin belanja kesana kesini sekedar untuk memuaskan kepuasanku.
aku ingin menghabiskan uang bersama sahabat untuk sekedar nonton film atau karaoke bersama.
aku ingin membeli barang atau nonton konser yang ku suka dengan uang yang mereka kasih dan berlebih itu.
aku ingin sekali memiliki seseorang yang mampu mengobati rasa sepiku dikala aku seperti ini.
aku ingin sekali memiliki seorang pacar yang bisa mengerti keadaanku.
aku ingin sekali memiliki seorang pacar yang benar bisa memahami aku.
aku ingin sekali bersama abang di sisa hidup aku.
aku ingin sekali bersama abang di masa depan aku.
aku ingin sekali Tuhan. aku ingin sekali.
iya, manusia memang banyak maunya, termasuk aku.
dan inilah yang kadang membuat aku iri.

salah memang.
tapi ternyata aku manusia biasa.
manusia yang kadang memiliki rasa iri, keras kepala, egois berlebihan.
aku paham benar aku harus seperti apa saat ini.
aku bukan anak satu-satunya dan bukan anak orang kaya.
aku harus memulai dari awal untuk menjadi akhir
aku harus memulai dari bawah untuk berada di atas.
aku harus berjuang demi keluargaku.

Tuhan.
kalo aku boleh memohon satu permintaan pada-Mu.
aku hanya ingin berkumpul bersama keluarga dan abang.
mereka berlima adalah orang terpenting dalam hidupku Tuhan.
entah mengapa aku sungguh tak mampu hidup tanpa mereka berlima.
aku ingin bersyukur bersama mereka.

hari bahagia itu memang tak selalu bahagia.
iya memang.
bahkan hari ini hari dimana aku harusnya berbahagia dan mengucap syukur dengan sekedar makan malam bersama keluarga saja, aku tak bisa.
kecewa? memang Tuhan.
aku kecewa.
aku sudah menyiapkan sedikit rencana untuk keluar bersama keluarga, setidaknya agar aku bisa tersenyum kali ini.
hati yang terlampau rapuh ini telah banyak menghabiskan tenaga untuk menangis.
saat kehilangan abang adalah hal hadiah yang begitu luar biasa aku dapatkan di hari bahagia ini.
kali ini aku harus menangis juga karena belum bisa berkumpul dengan keluarga.
iya aku harus mengalah dan menahan rasa egoku.
iya aku harus sekali lagi mengalah keadaan yang kadang merampas kebahagiaanku.
jangankan makan bersama, ucapan dari orang yang penting bagiku saja tak ada.
sedih? itu yang aku rasakan Tuhan.

aku tak menginginkan hadiah handphone atau hadiah apapun.
hanya kalian yang paling berharga untuk hidupku saat ini.
hanya kalian yang aku punya sampai aku mati.
setidaknya kelak kita berpisah pun,
kalian tempat aku kembali pulang dan bertemu pertama kali.
Aku sayang Mama, Bapak, Victor dan juga Melan serta Abang.

apa doaku?
apa harapanku?
hanya melihat Mama, Bapak, Abang, Victor dan Melan tersenyum saja aku sudah bahagia.
senyum kalian membuat semangatku selalu hadir, dan itu harapanku..
karna bahagiamu juga bahagiaku.
iya hanya itu harapanku


Mah, Pak.
semua yang telah kalian berikan selama 21 tahun ini bukan lah suatu hal yang kecil, namun begitu luar biasa dalam kehidupanku.
maaf jika selama ini aku masih saja membuat hatimu terluka.
aku masih saja membuatmu kecewa dan bahkan marah.
aku masih saja memberikan duka yang begitu membuat air mata mu keluar sekali lagi.
iya, terlalu muluk jika aku berkata aku ingin jadi yang terbaik.
terlalu muluk jika terlalu banyak janji yang aku berikan, namun kenyataannya janji itu tak bisa ku penuhi.
cukup aku yang menyimpannya dalam hati dan kelak akan ku buktikan disuatu hari nanti Mah, Pak.
aku percaya engkau selalu mendoakan yang terbaik untuk ku, untuk Victor dan juga Melan.
terimakasih Mah, Pak untuk setiap kejadian demi kejadian yang sungguh berharga dalam hidupku.

Victor dan Melan.
thanks a lot my best brother and sister
I love you so much. meskipun sesekali aku sering marah sama kalian, nggak pernah ada maksud aku buat bikin kalian kecewa.
aku di didik sebagai pejuang, dan aku ingin kalian juga merasakan bagaiman perjuangan.
kelak manfaatnya akan kalian rasakan sendiri.
kalian sekarang sudah besar, sudah masa-masanya kalian mengenal diri kalian sendiri.
iya meskipun kadang aku juga masih belum mengenal siapa saya?
aku ingin kalian berdua jauh lebih sukses daripada aku.
aku ingin kalian berdua jauh lebih bahagia daripada aku.
aku akan memberikan segala yang aku punya untuk kalian berdua.
jika tawa kalian adalah melihat aku menangis, akan aku lakukan dek.
aku sayang kalian berdua. semangat ya kebanggaan ku.
nggak ada satu hari pun aku melupakan setiap kejadian-kejadian yang pernah kita alami.
aku rindu kebersamaan kita. cerita kita. dan semua kekonyolan kita.

Abang..
You are the answer for all my questions.
You are the answer for all my stories of my life.
and you was destiny that brought me to always love you.

sengaja aku tak mempublish hari bahagiaku kepada semua orang.
bukan maksud ingin menyembunyikannya.
aku hanya ingin mengetahui siapa orang yang benar-benar mengenal aku secara mendalam.
aku hanya ingin mengetahui siapa orang yang benar-benar memahami aku dengan tulus.
ya ternyata memang hanya sedikit.
banyak orang yang ingin bahagia bersamaku, tapi hanya sedikit orang yang mau ikut menangis bersamaku.
:)

"untuk hari yang ku pikir benar bahagia dan penuh sukacita itu, thanks God for blessing and guiding my life until now..."


Cimahi, 160414 22:55
APS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar