Official Acha Viewers

Rabu, 14 Agustus 2013

Cinta meruntuhkan Perbedaan! :')

"aku masih ingat senyumnya kala itu ketika dia sedang berada bersebrangan denganku..."

pria itu ternyata tidak seperti yang ku kira. pria itu ternyata tidak seperti dalam bayanganku.
aku dan dia berkenalan kira-kira 3 tahun yang lalu. 2010 silam.

aku melakukan kegiatanku sebagai perempuan Katholik yang beribada setiap hari Minggunya.
pagi ini aku berangkat bersama ibuku. seperti biasa aku beribadah dengan khusyuk.
hanya saja, aku merasa asing. ada beberapa mata yang mengintaiku secara perlahan.
aku merasakan seorang pria memperhatikanku dengan seksama.

hingga akhirnya ibadat ini pun selesai, kemudian pria tersebut mengajakku berkenalan.
awalnya aku merasa risih. siapa dia? aku tak ingin berkenalan dengannya.
hanya karna aku diajari etika yang baik. maka aku pun menyalaminya.

"boleh kenalan?"
"ya"
"michael" sembari mengulurkan tangannya.
"hana" jawabku.

ya, seperti itulah perkenalan singkat kami.
entah aku tak mengerti darimana dia mendapatkan nomer henponku. yang jelas aku tak pernah memberitahukan padanya..
tiba-tiba pada sebuah malam, satu pesan singkat masuk dengan nomer yg belum ku ketahui.
 
"malem, ini hana?"
"ya, ini siapa?" balasku.

"michael" jawabnya.

lalu terjadilah percakapan yang seperti anak muda jalani.
pada saat itu aku memang sedang sendiri. dan belum menjalin hubungan dengan seseorang, karena aku takut pada sebuah kegagalan lagi. aku dan dia saling mencintai, namun cinta kami terpaut pada suatu perbedaan yang tak akan pernah bisa bersatu. Ya, AGAMA lah penghalangnya..

selama kurang lebih satu bulan kami berhubungan. hingga akhirnya dia mengajakku berhubungan lebih jauh. Ya, berpacaran.
ya Tuhan...
bagaimana mungkin? umurku dan umurnya saja terpaut 5 tahun. dia lebih muda dariku.

kala aku kelas akan kuliah dan dia masih SMP! oh Tuhan...
aku hanya menganggapnya adik saja. tak lebih dari itu.

tapi....
semakin lama perasaanku menjadi berbeda. dia bisa membuat aku merasa nyaman, dan bisa menenangkan aku serta meyakini aku jika dialah pria terbaik..

akhirnya, tepat Mei 2010 itu akupun menerimanya menjadi kekasihku.
percobaan pikirku..
hari hari yang ku lalui bahagia sekali. hingga akhirnya beberapa masalah menyerang hubungan kami.

cinta kami tak direstui oleh orang tuanya.
dan aku. aku selalu disalahkan sebagai penyebab putranya berubah menjadi berbeda.

padahal? aku tak pernah menuntut banyak padanya.
tak pernah meminta banyak hal untukku..

aku sudah mencoba memutuskan cinta ini, tapi lagi dan lagi dia selalu berhasil membuatku terenyuh dan jatuh dalam rasa sayang yang semakin menjadi-jadi.


kita sempat merasakan pedih dalam sebuah hubungan, tapi itu menguatkan kita. membuat kita semakin kuat..

kita pernah dihadapkan dengan cinta segitiga. kau tau?
aku lakukan ini dengan menyiksamu hanya untuk membebaskanmu, membebaskan aku.
membebaskan hubungan kita.

aku tak ingin kau menjadi pembangkang kekasihku.
aku tak ingin kau menjadi anak durhaka.
aku mencintaimu dengan segala kekuranganmu, dan aku ingin melengkapi itu semua.

hingga kita terpisah hampir 5 bulan lamanya.
kita berintropeksi pada diri kita masing-masing.
dan disana aku merasa kehilangan. kehilangan kamu dan semua kenangan kita.

hingga akhirnya kita sadar, bahwa kita saling mencintai.
kau telah berkorban banyak sayang. kau telah melakukan apapun demi cinta ini.
usiamu berbanding terbalik dengan kedewasaanmu.
aku bangga padamu, sayang!

5 bulan berpisah, kita dipertemukan kembali dengan perasaan yang sama.
perasaan yang sulit hilang begitu saja.

aku gengsi berucap sayang padamu. tapi lagi-lagi kau mematahkan semua itu..
kau bisa membuat aku mengucapkan banyak kalimat sayang ketika tak bersamamu.

kegengsianku selama setahun lama padamu. bisa kau patahkan dengan segala usaha dan perjuanganmu ini..
terimakasih!


dan akhirnya kita kembali bersama, mencoba saling membantu, mencoba saling menghargai, mencoba saling menemukan arti cinta sejati, mencoba melewati setiap masalah ini secara bersama-sama.

kamu, pria yang pernah ku duga kehadirannya.
bisa membuat aku berarti dan mencoba banyak dalam hubungan ini.
terimakasih sayang. aku mau berjuang untukmu.
untuk meyakinkan orang tuamu, karna kau berhasil meyakinkan kedua orang tuaku! :-)



"untuk seorang sahabat yang memiliki gengsi sama sepertiku, selamat kau bisa menghancurkan tembok perbedaan itu dengan usaha yang gigih hingga saat ini.aku berharap bisa menyusulmu, kawan.. jaga cinta kalian, karena usia bukanlah hal terpenting dalam hubungan..."


Cimahi, Rabu 140813 17:15

with love,

Acha...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar